https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/issue/feed Jurnal Pendidikan dan Psikologi: Pintar Harati 2024-08-12T06:08:10+00:00 Kartika Ananda pintarharati@upr.ac.id Open Journal Systems <div style="border: 3px #007E00 Dashed; padding: 10px; background-color: #c9ffc9; text-align: left;"> <ol> <li>Journal Title: <a href="https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/index"> </a><a href="https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/index">Pintar Harati: Jurnal Pendidikan dan Psikologi</a></li> <li>Initials: JPH</li> <li>Frequency: June and December</li> <li>Print ISSN: <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1338936106&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2301-5993</a></li> <li>Online ISSN: <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1571293765&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2715-5633</a></li> <li>Editor in Chief: Rayne Praticia, M.Psi.,Psikolog</li> <li>DOI: 10.36873</li> <li>Publisher: Universitas Palangka Raya</li> </ol> </div> <p style="text-align: left;"><img style="margin-left: 8px; margin-right: 15px; box-shadow: 5px 5px 5px gray; float: left;" src="https://e-journal.upr.ac.id/public/site/images/journal/pintar1.jpg" alt="" width="150" height="210" /></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>Pintar Harati : Jurnal Pendidikan dan Psikologi </strong></p> <p style="text-align: justify;">ISSN 9-772301-599002, E-ISSN 2301-5993 </p> <p style="text-align: justify;">Terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Juni dan Desember.</p> <p style="text-align: justify;">Pintar Harati : Jurnal Pendidikan dan Psikologi menerima naskah penelitian terkait pengembangan bidang ilmu pendidikan umum, pendidikan anak usia dini, dan bidang ilmu psikologi pendidikan dan perkembangan.</p> <div> <p><strong>PERHATIAN</strong></p> <p><strong>NASKAH YANG DISUBMIT MOHON MENGGUNAKAN FILE DENGAN FORMAT WORD.</strong></p> <p><a href="https://docs.google.com/document/d/1XrshefY43UoSmimotsWyUhnjAlaop1b4/edit?usp=sharing&amp;ouid=103856641987682179144&amp;rtpof=true&amp;sd=true">TEMPLATE PENULISAN JPH</a></p> <p> </p> </div> https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/13259 Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah Penggerak Jenjang PAUD di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh 2024-06-25T07:51:12+00:00 Ulfah Irani Z ulfahirani@gmail.com <p>Implementasi kurikulum Merdeka di sekolah penggerak merupakan <em>pilot project</em> yang dicanangkan oleh kemendikbudristek Indonesia. Namun, hanya kepemimpinan kepala sekolah yang menjadi poin penilaian dalam tahapan seleksi, sementara kesiapan sumber daya lainnya kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan sekolah dalam aspek sumber daya sekolah, partisipasi orang tua dan masyarakat, kurikulum, dan digitalisasi sekolah dan hambatan yang dihadapi sekolah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di TK Gemah Ripah, TKN Wajar Mutiara, dan TKN Pembina Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Subjek penelitian adalah tiga kepala sekolah, enam komite pembelajaran guru, dan tiga guru kelas. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sumber daya manusia masih rendah akibat minimnya pelatihan, keterbatasan teknologi, kompetensi guru dalam penyesuaian materi pembelajaran dan modul ajar dan kompetensi digital guru masih rendah, dan partisipasi orang tua dan masyarakat yang masih rendah.</p> 2024-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Psikologi: Pintar Harati https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/9625 Penerapan Metode Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Jiwa Sosial Pada Siswa 2024-07-04T07:48:54+00:00 Mardani18 mardanisyavitri360@gmail.com <p>Guru cenderung melakukan aktivitas belajar mengajar hanya menggunakan satu strategi pembelajaran yaitu dengan strategi ceramah. Padahal strategi pembelajaran itu sangat banyak, salah satunya yaitu strategi Cooperative Learning. Tujuan dilakukannya penelitian tentang metode Cooperative Learning ini untuk dapat mengetahui peranan metode ini dalam mengembangkan jiwa-jiwa sosial pada anak agar dapat bekerjasama tim dengan baik yang mana metode Cooperative Learning tersebut dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis, dialogis, kreatif dan interaktif. Yaitu, memecahkan masalah atau menyajikan masalah dalam bentuk pertanyaan. Jawaban atas masalah berupa pertanyaan kemudian dicari baik secara individu maupun bersama-sama dengan pihak lain, misalnya sesama siswa dan guru itu sendiri. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan metode kualitatif yang mana dengan cara kajian literatur yaitu metode untuk memperoleh data-data dengan cara penelusuran dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jiwa sosial pada anak akan lebih baik ketika sudah diterapkan metode Cooperative Learning dalam proses pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa metode Cooperative Learning ini sangat berpengaruh terhadap jiwa sosial anak yang mana ketika diterapkan metode ini anak-anak bisa bersosialisasi dengan teman yang lainnya dengan baik. Oleh karena itu, keterbatasan penelitian ini bahwa peneliti hanya melakukan penelitian tentang penerapan metode Cooperative Learning dalam meningkatkan jiwa sosial pada siswa saja, sehingga peneliti berharap untuk peneliti selanjutnya bisa mengembangkan lebih luas lagi tentang metode Cooperative Learning ini.&nbsp;</p> 2024-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Psikologi: Pintar Harati https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/8123 Peran Orang Tua Dalam Mendidik Karakter Sopan Santun Pada Anak Sekolah Dasar Di Era Post Covid-19 2024-07-07T04:49:48+00:00 Nur Addiena Fatihah nuraddienafatihah@gmail.com Luthfi Fuadi luthfifuadi789@gmail.com Annida Aula Rahmah 19107010123@student.uin-suka.ac.id <p><em>Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menyebabkan pembelajaran harus dilakukan secara daring. Salah satu dampak yang ditimbulkan yaitu meningkatnya intensitas penggunaan gadget pada siswa. Hal ini membawa dampak negatif terhadap karakter siswa dan salah satunya yaitu penurunan karakter sopan santun. Untuk itu, orang tua memiliki tugas untuk membangun karakter sopan santun yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam pendidikan karakter sopan santun pada anak tingkat Sekolah Dasar di era post Covid-19. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi di lapangan. Subjek dari penelitian ini&nbsp; adalah orang tua yang memiliki anak berusia Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul sejumlah tiga orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mengajarkan sopan santun kepada anak. Peran-peran tersebut adalah peran dalam mengajarkan adab dan sopan santun, peran dalam melakukan pembiasaan, peran sebagai role model, dan peran dalam pengawasan dan penyaringan. Setelah masa pandemi, yang menjadi fokus orang tua dalam pembentukan karakter anak saat ini khususnya adalah karakter sopan santun, misalnya tata krama saat meminjam, dll. Salah satu faktor menurunnya sopan santun anak juga disebabkan oleh pengaruh buruk teman-temannya yang mendapat pengaruh buruk karena gadget. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu orang tua memiliki peran krusial dalam mengajarkan sopan santun kepada anak. Selain karena intensitas pengggunaan gadget, penurunan nilai karakter sopan santun juga disebabkan oleh pengaruh dari teman-teman yang ada di sekolah.</em></p> 2024-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Psikologi: Pintar Harati https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/14353 Lebih dari Sekedar Percaya Diri: Membangun Self-Confidence Sehat pada Anak Sekolah Dasar (Usia 12 Tahun) 2024-07-08T04:36:59+00:00 Zalvagina Gina iniginaya8@gmail.com <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep self-confidence pada anak usia sekolah dasar (12 tahun) dan bagaimana psikoedukasi dapat membantu membangun self-confidence yang sehat pada anak. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, artikel, dan buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-confidence pada anak usia sekolah dasar dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan kognitif dan bakat, persepsi diri, kontrol diri, dan kemampuan mengatasi masalah. Faktor eksternal meliputi dukungan dan pengasuhan orang tua, pengalaman belajar di sekolah, hubungan dengan teman sebaya, dan pengaruh media dan budaya. Psikoedukasi dapat membantu membangun self-confidence pada anak dengan meningkatkan pemahaman anak tentang self-confidence, memberikan strategi untuk membangun self-confidence, membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal, meningkatkan resiliensi, dan membangun lingkungan yang suportif. Self-confidence merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia sekolah dasar. Psikoedukasi dapat menjadi salah satu pendekatan efektif untuk membantu membangun self-confidence yang sehat pada anak.</em></p> 2024-07-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Psikologi: Pintar Harati https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/15038 Peran Orang Tua Dalam Mengenalkankonsep Bilangan Pada Anak Kelompok A TK Kartika Desa Tahawa Tahun Ajaran 2023/2024 2024-08-07T04:31:30+00:00 1radika1 putri radikaaputri@gmail.com Intan kamaala intankamala@gmal.com <p>Orang tua memiliki peran sebagai pembimbing di rumah, yaitu&nbsp; orang tua membimbing anaknya dalam belajar. Orang&nbsp; tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai peyedia sarana dan pra-sarana bagi anaknya. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam mengenalkan konsep bilangan pada anak kelompok A TK Kartika Desa Tahawa.</p> <p>Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. “Pendekatan deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek orang atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa di jelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif dengan&nbsp;mengedarkan kuesioner dan wawancara. Subjek penelitian yaitu 21 orang tua pada TK Kartika Kelompok A. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan rumus persentase.</p> <p>Hasil penelitian menunjukan bahwa peran orang tua dalam mengenalkan konsep bilangan pada anak kelompok A di TK Kartika Desa Tahawa Tahun ajaran 2023/2024&nbsp; yaitu sebesar 71,42%, dengan rincian yaitu orang tua sebagai pembimbing 59% dengan kategori cukup baik, orang tua sebagai fasilitator 72,61% dengan kategori baik dan orang tua sebagai motivator 73% dengan kategori baik.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Psikologi: Pintar Harati https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/15039 Pengaruh Metode Guided Discovery Learning Dalam Tarian Kalimantan Tengah Terhadap Kemampuan Saintifik Anak Kelompok B Tk Santo Yosef Palangka Raya 2024-08-07T04:25:15+00:00 septy septy theresiairham2992@gmail.com Rayne Praticia raynepraticia@gmail.com Rusmaladewi rusmaladewi@gmail.com <p><em>Guided discovery learning</em> adalah model pembelajaran, dimana guru membimbing siswa melalui kegiatan-kegiatan open ended untuk mendorong siswa menemukan suatu konsep. Tari tradisional merupakan suatu tarian yang berkembang di suatu daerah tertentu yang berpedoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan secara turun temurun yang dipeluk/dianut oleh masyarakat, salah satunya tarian tradisional Kalimantan Tengah yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat suku Dayak. Kemampuan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa secara aktif mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui pendekatan ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode <em>guided discovery learning</em> dalam tarian Kalimantan Tengah terhadap kemampuan saintifik anak kelompok B TK Santo Yosef Palangka Raya.</p> <p>Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian ‘<em>One Group Pre-Test And Post-Test Design</em>’. Dengan populasi anak kelompok B di TK Santo Yosef Palangka Raya yang berjumlah 20 orang anak yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan rumus uji t. Ketentuan bila t<sub>hitung</sub> lebih kecil (&lt;) dari t<sub>tabel</sub> maka H<sub>o</sub> diterima H<sub>a</sub> ditolak, tetapi sebaliknya bila t<sub>hitung</sub> lebih besar (&gt;) dari t<sub>tabel</sub> maka H<sub>o</sub> ditolak H<sub>a</sub> diterima.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa t<sub>hitung</sub> adalah (2,737), dan t<sub>tabel</sub> dengan taraf signifikan yaitu 5% adalah (2,0930), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode <em>guided discovery learning</em> dapat meningkatkan kemampuan saintifik anak kelompok B di TK Santo Yosef Palangka Raya.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Psikologi: Pintar Harati https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/15162 Video “ANAK INGIN TAHU” Terhadap Kamampuan Sains Permulaan Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun di TK Kristen Rajawali Sakti-3 2024-08-08T06:51:40+00:00 Esta Fronika Telaumbanua Telaumbanua vinakabungaaprilliasuciananda@gmail.com Ignatia Imelda Fitriani imelda@fkip.upr.ac.id Cahaya Afriani Napitupulu cha.yaya887@gmail.com <p>Pengenalan sains perlu diterapkan atau dikenalkan pada anak usia dini karena sains dapat mengajak anak untuk berpikir kritis, dan anak tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum treatment (Pre-Test) dan sesudah treatment (Post-Test).</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan dari perhitungan menggunakan uji-t maka nilai t hitung yang diperoleh = <strong>16,420</strong>. Sedangkan taraf signifikan yang digunakan t tabel yaitu 5% (<strong>2,109</strong>). Dari data tersebut data disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh penggunaan video “anak ingin tahu” terhadap kemampuan sains permulaan anak usia dini usia 5-6 tahun di TK kristen rajawali sakti-3 Palangka Raya.</p> <p><strong>Kata Kunci : Anak Usia Dini, Sains, Video anak Ingin Tahu</strong></p> 2024-08-09T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH/article/view/15204 Sikap Guru Terhadap Pendidikan Inklusif di TK Kota Palangka Raya 2024-08-12T06:08:10+00:00 gloria karolina gloria gloriakarolina50@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sikap guru terhadap aspek kognitif, (2) sikap guru terhadap aspek afektif, dan (3) sikap guru terhadap aspek konatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan <em>Purposive Sampling</em>. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 guru.</p> <p>Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap guru terhadap pendidikan inklusif positif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap guru terhadap Pendidikan inklusif adalah multidimensional <em>Attitude Toward Inclusive Education Scale</em> (<em>MATIES</em>) sikap guru dalam aspek kognitif terhadap pendidikan inklusif positif (59%). Sikap guru dalam aspek afektif terhadap pendidikan inklusif positif (52%). Sikap guru dalam aspek konatif terhadap pendidikan inklusif positif (56%). Sikap guru terhadap pendidikan inklusif (Kognitif, afektif, konatif ) positif (52%). Keterbatasan masalah dalam penelitian ini kemungkinan terjadi bias sebagai akibat dari adanya perbedaan persepsi antara peneliti dengan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian selanjutnya, disarankan perlunya dilakukan triangulasi penelitian tidak hanya dari self report dari guru tetapi juga melalui wawancara dan observasi langsung.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong><strong>Guru, Sikap Kognitif Afektif Konatif, Pendidikan Inklusif.</strong></p> 2024-08-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JPH