Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT <p><img src="https://e-journal.upr.ac.id/public/site/images/journal/journalThumbnail_en_US2.jpg" /></p> <p>Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan 2 kali setahun pada Bulan April dan Oktober oleh Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, Nomor ISSN 2620 8334.</p> Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya en-US Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2620-8334 ANALISIS PENGAPLIKASIAN GEOTEKSTIL TERHADAP NILAI CBR TANAH DASAR https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14074 <p>Tanah lempung dalam pandangan geoteknik bersifat kurang baik seperti daya kuat tanah<br>yang lemah, sifat kembang susut yang tinggi, dan plastisitas yang signifikan sehingga berpotensi<br>menyebabkan kerusakan pada bangunan yang berada diatasnya. Akibatnya, perlu untuk menemukan<br>solusi atas masalah ini, diantaranya adalah penggunaan geotekstil. Penelitian ini dimaksudkan untuk<br>mengkaji pengaruh geotekstil terhadap nilai CBR. Penelitian ini menggunakan metode<br>eksperimental dengan sampel tanah diambil dari Kelurahan Pahandut Seberang dengan kedalaman<br>0,5 cm, sampel tanah yang digunakan yaitu tanah disturbed dan undisturbed. Berdasarkan hasil uji<br>laboratorium persentase lolos analisis saringan nomor 200 = 67,2%, batas cair (LL) = 41,05%;<br>indeks plastisitas (PI) = 32,38%, Hasil Klasifikasi Tanah tergolong kelompok OL (Kelompok tanah<br>lanau plastisitas rendah) berdasarkan klasifikasi tanah USCS dan AASHTO mengklasifikasikan<br>tanah sebagai A-5 (6), atau kondisi sedang hingga buruk di tanah lempung. Dari grafik pemadatan<br>didapat nilai γ dmax = 1,44 (g/cc) dan nilai OMC 27,76%. Nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah<br>asli yang didapat yaitu 4,81%, dengan penambahan 1 lapis nilai CBR naik menjadi 6,2% dan dengan<br>penambahan 2 lapis geotekstil nilai CBR naik menjadi 6,67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan<br>adanya penambahan lapisan geotekstil dapat meningkatkan CBR tanah dasar, semakin banyak<br>lapisan yang ditambahkan maka semakin tinggi juga kenaikan dari nilai CBR tersebut.</p> Krisna Crista Mahendra Okrobianus Hendri Suradji Gandi Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 1 7 10.52868/jt.v7i2.14074 ANALISIS STABILITAS HAULING ROAD PADA TANAH LUNAK DENGAN PENANGANAN GEOTEKSTIL https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14076 <p>Kestabilan pada area pertambangan terutama pada fasilitas jalan akses tambang (hauling<br>road) merupakan salah satu permasalahan yang sangat penting saat ini. Ketidakstabilan pada hauling<br>road dapat terjadi sewaktu-waktu. Pada kasus ini, pembangunan area jalan akses tambang berada di<br>atas rawa dengan panjang sekitar 3 km dan kondisi aktual lahan merupakan rawa tidak aktif dengan<br>potensi tanah lunak yang dalam mencapai 12 meter. Tanah lunak ini dapat mengganggu kestabilan<br>pada hauling road berupa penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas<br>pada area jalan tambang (hauling road), sehingga tidak terjadi longsor yang dalam sehingga hauling<br>road dapat bekerja dengan baik. Metode yang dilakukan untuk melakukan analisis kestabilan lereng<br>pada hauling road dengan menggunakan metode φ-c reduction (Based on Finite Element Analysis).<br>Hasil dari penelitian ini, didapat bahwa desain hauling road dengan tinggi 4,5 meter dan kemiringan1:5 tanpa perkuatan memiliki nilai safety factor (SF) sebesar 1,03, dimana nilai safety factor (SF)<br>tanpa perkuatan masuk kedalam kategori kritis. Untuk meningkatkan stabilitas hauling road<br>dibutuhkan perkuatan geotekstil non-woven dengan kuat tarik 75 kN/m. Dari hasil analisis stabilitas<br>menggunakan perkuatan geotekstil didapat nilai safety factor (SF) sebesar 1,901, dimana nilai safety<br>factor (SF) dengan perkuatan geotekstil masuk kedalam kategori aman dikarenakan memenuhi<br>syarat SF &gt; 1,25 dan stabilitas hauling road dengan beban kendaraan rencana 20 kN/m2 didapat nilai safety factor sebesar 1,728</p> Angelia Mutyaraharjo Stephanus Alexsander Fatma Sarie Mohammad Ikhwan Yani Okrobianus Hendri Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 8 13 10.52868/jt.v7i2.14076 PENENTUAN DEBIT BANJIR DENGAN HEC-HMS DAN KAWASAN RAWAN BANJIR DIPENGARUHI PASANG SURUT DENGAN HEC-RAS 2D https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14077 <p>Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi dan menimbulkan dampak<br>negatif hingga menyangkut keselamatan jiwa masyarakat. Sebagai bencana alam yang terjadi<br>berulang, penanggulangan banjir merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Penyebab banjir<br>tidak lepas dari pengaruh curah hujan yang tinggi, hingga pengaruh pasang dari laut yang<br>mempengaruhi sungai sehingga adanya kenaikan elevasi atau tinggi muka air yang menyebabkan<br>banjir. Penelitian ini bertujuan sebagai studi literatur perhitungan banjir kala ulang, menggunakan<br>HEC-HMS (Tinjauan aspek hidrologi) dan penentuan daerah rawan banjir yang diakibatkan oleh<br>pasang surut dengan HEC-RAS 2D (tinjauan aspek hidraulika) pada sungai Kapuas di kota Kuala<br>Kapuas. Dilakukan analisis hidrologi menggunakan aplikasi HEC-HMS. Melalui pemodelan ini,<br>dapat dihasilkan besar debit aliran sungai sebagai keluaran dari sistem DAS untuk<br>menentukan hidrograf banjir model yang mendekati nilai -nilai hidrologis dari sistem DAS<br>sebenarnya. Dan analisis hidraulika menggunakan aplikasi HEC-RAS. Hasil pemodelan<br>software ini berupa peta genangan banjir yang dapat memberikan informasi dalam mitigasi banjir<br>yang optimal jika terjadi bencana banjir kala ulang dan diharapkan dapat mengurangi risiko dan<br>jumlah kejadian banjir. Penelusuran aliran dengan pemodelan aliran tidak tetap menggunakan<br>aplikasi HEC-RAS 2D. Boundary Condition (BC) hulu menggunakan data debit puncak banjir (Q)<br>kala ulang 10,25,50 dan 100 tahun dan BC hilir menggunakan data pasang tertinggi. Didapatkan<br>besar debit puncak banjir Q 10 = 3364 m3/s, Q 25 = 3697,8 m3/s, Q 50 = 3960,9 m3/s, Q 100 = 4242,7 m3/s.<br>Total luas daerah rawan banjir adalah 89,3 Ha dan paling banyak berdampak pada bagian kiri aliran<br>sungai.</p> Anita Limeria Nomeritae Raden Haryo Saputra Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 14 20 10.52868/jt.v7i2.14077 KAJIAN LITERATUR PERMODELAN SEDIMENTASI SUNGAI https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14082 <p>Sedimentasi pada aliran sungai pasti terjadi, salah satu penyebab dari proses sedimentasi ini adalah<br>arus dan pasang surut air. Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya Tarik<br>benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap terhadap massa air laut di bumi<br>(Triadmodjo, 1999). Sirkulasi air akibat arus pasang surut dapat membawa material sedimen yang<br>terkandung di perairan tersebut, sehingga arus dan pasang surut di suatu perairan akan<br>memengaruhi sebaran sedimen di perairan tersebut. Tujuan pada penelitian ini adalah mengkaji<br>literatur mengenai sedimentasi yang terjadi pada badan sungai. Metode penelitian ini<br>menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan kajian literatur. Tahapan<br>penelitian dilakukan mulai dari pengumpulan artikel, reduksi artikel, pembahasan, dan<br>kesimpulan. Sumber data penelitian ini berupa artikel jurnal nasional dalam 10 tahun terakhir<br>(2013-2022). Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa dari 12 artikel yang ditelaah,<br>didapatkan 8 artikel yang relevan dengan tujuan penelitian.</p> Yehezkiel Imanuel Usup Nomeritae I Made Kamiana Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 10.52868/jt.v7i2.14082 IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR BERDASARKAN ADANYA CRACKS PADA LERENG SUNGAI KAHAYAN DI DAERAH FLAMBOYAN BAWAH https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14109 <p>Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan kota yang pernah dilanda peristiwa longsor khususnya pada tebing Sungai Kahayan di daerah Flamboyan Bawah. Berdasarkan peristiwa tersebut perlu untuk mengidentifikasi potensi bidang gelincir di sekitar lokasi terjadinya longsor. Proses identifikasi bidang gelincir pada lokasi longsor menggunakan metode geolistrik. Penggunaan metode geolistrik melalui survei lapangan yang terdiri dari <em>tomography resistivity</em> (resistivitas) dan <em>induced polarization</em> (IP) bertujuan untuk memodelkan 2D lapisan bawah permukaan tanah pada lokasi longsor sehingga diketahui lapisan batuan dan jenis batuan yang berpotensi menjadi bidang gelincir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bidang gelincir berdasarkan adanya <em>cracks</em> pada lereng Sungai Kahayan dengan menggunakan metode geolistrik. Hasil pengujian geolistrik sebanyak 2 lintasan (<em>line</em>) pada lokasi longsor menujukkan adanya potensi bidang gelincir yang terbentuk berdasarkan posisi <em>cracks</em> yang terdapat di dalam lereng. Hasil analsisis menunjukkan pada lapisan lintasan (<em>line</em>) 1 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (3275,32 – 34839,15) Ωm dan lapisan lintasan (<em>line</em>) 2 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu pasir dan lanau yang memiliki resistivitas (26,58 – 83,23) Ωm serta batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (121,78 – 1194,38) Ωm.</p> Mario Situngkir Stephanus Alexsander Fatma Sarie Mohammad Ikhwan Yani Okrobianus Hendri Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 29 36 10.52868/jt.v7i2.14109 PENGARUH NILAI STABILITAS SISA TERHADAP KEKUATAN CAMPURAN (HRS-WC) DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK EFFECT OF RESIDUAL STABILITY VALUES ON MIXTURE STRENGTH (HRS-WC) WITH ABSOLUTE DENSITY METHOD https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14110 <p>Perkerasan Lentur merupakan lapisan penutup yang terdiri dari campuran antara agregat, mineral pengisi (filler), dan aspal padat dengan perbandingan tertentu yang dicampurkan dan dipadatkan dalam keadaan panas. Dengan ini saya ingin menggunakan HRS-WC sebagai campuran aspal. HRS-WC merupakan campuran beraspal panas dengan penggunaan agregat bergradasi senjang. Karakteristik yang terpenting dari campuran ini adalah durabilitas dan fleksibilitas, dan juga dituntut memiliki stabilitas yang cukup dalam menerima beban lalu lintas yang secara langsung bekerja pada lapisan ini Stabilitas Sisa merupakan perbandingan stabilitas campuran yang direndam selama 24 jam semakin lama durasi perendama maka nilai stabilitas sisa akan semakin menurun, turunya nlai stabilitas ini disebabkan terjadinya kerusakan akibat pengaruh air. Kerusakan ini disebabkan, dimana suhu air terlalu tinggi yang mempengaruhi perkerasan yang akan membuat briket/benda uji melembek seiring dengan lamanya perendaman. Menentukan nilai karakteristik Marshall stabilitas sisa dari nilai KAO kepadatan mutlak yaitu 6,48 Berdasarkan penelitian terhadap parameter karakteristik Marshall Stabilitas Sisa dengan Kepadatan Mutlak pada tumbukan 2x400, Komposisi&nbsp; menghasilkan Kadar Aspal Optimum dengan Stabilitas sebesar 1156 kg, Rongga dalam Campuran (VIM) sebesar 3,7 %, rongga terisi aspal (VFB) sebesar 80%, rongga antar agregat (VMA) sebesar 18,2%,&nbsp; Hasil bagi Marshall (Marshall Quotient) sebesar 344 kg/mm.</p> Boby Desriantomy Ina Elvina Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 37 44 10.52868/jt.v7i2.14110 IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENANGANAN JALAN (STUDI KASUS JALAN KUALA KURUN -TEWAH, KABUPATEN GUNUNG MAS) https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14111 <p>Pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat berdampak pada kepadatan lalu lintas, baik di jalan dalam kota maupun luar kota, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan. Salah satu permasalahan pada jalan yang sering menjadi kerusakan minor pada perkerasan selain itu, temperatur, kelembaban, dan gerakan tanah dasar dapat pula menyebabkan kerusakan pada perkerasan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jenis kerusakan yang terjadi, menganalisis nilai kondisi jalan, dan menganalisis jenis kerusakan jalan berdasarkan urutan prioritas (UP), dari (STA 0+050 – STA 15+000) Sepanjang 15 Kilometer Ruas Jalan Kurun – Tewah, Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan untuk menganalisis kerusakan jalan pada penelitian ini adalah Metode Bina Marga 1990. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dilapangan didapatkan hasil perhitungan LHR sebesar 458,18 smp/hari dengan kelas lalu lintas 3, jenis kerusakan yang terjadi, retak acak sebesar 50,7 m², retak buaya 354,81 m², retak memanjang 78,77 m², alur 33,32 m², kekasaran permukaan 217,80 m², tambalan dan lubang 166,16 m², amblas 81,60 m², total seluruh kerusakan yang terjadi adalah sebesar 983,3 m², dengan presentase 6,5 % dari luas jalan, nilai kondisi jalan sebesar 2,1 dan didapat hasil perhitungan urutan prioritas untuk menentukan pemeliharaan yaitu 11,9 dengan pemeliharaan rutin.</p> Doa Riska Supiyan Desriantomy Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 44 51 10.52868/jt.v7i2.14111 ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DAN TARIF MENGGUNAKAN METODE PCI (PASIFIC CONSULTANT INTERNATIONAL) https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14112 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Biaya Operasional Kendaraan Bus Jurusan Kota Palangka Raya – Sampit dan untuk mengetahui seberapa besar biaya operasional kendaraan yang dikeluarkan per kilometer, dengan metode Pacific Consultant International (PCI). Dari hasil analisis dan perhitungan didapatkan BOK untuk Jurusan Palangka Raya – Sampit menggunakan metode Pacific Consultant International (PCI) adalah Rp. 12.763,89 / km dan hasil analisis tarif Bus adalah sebesar Rp. 88.810,24 / pnp dengan tarif bus yang di lapangan sebesar Rp.100.000,00. Berdasarkan perhitungan tarif bus rute Palngka Raya - Sampit pada Bus DAMRI masih di bawah tarif sebenarnya. Hal ini menunjukan hasil analisis terhadap tarif sebenarnya masih sesuai. Kelebihan tarif tersebut mengacu pada kebijakan perusahan Bus DAMRI.</p> Dandy Setiawan ROBBY Supiyan Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 10.52868/jt.v7i2.14112 PENGARUH KOMPOSISI DUA TINGKAT TURBIN HIDROKINETIK SAVONIUS TERHADAP TORSI YANG DIHASILKAN https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14113 <p>Semakin menipisnya energi fosil membuat manusia harus memikirkan energi alternatif lain seperti&nbsp; dengan beralih ke energi terbarukan. Energi terbarukan yang terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu energi matahari, angin dan air. Pemanfaatan energi air bisa didapatkan dengan memanfaatkan energi gerak turbin yang disebabkan oleh aliran air yang mengaliri turbin yang mengubah energi fluida menjadi energi mekanik. Contoh alternatif turbin yang dapat digunakan ialah turbin Savonius. Metode eksperimental yang dilakukan adalah dengan mengubah bentuk desain dari turbin hidrokinetik Savonius konvensional menjadi turbin hidrokinetik Savonius dua tingkat, serta bilah atas dan bawah menggunakan sudut <em>phase </em>90<sup>0</sup> dengan ukuran<em> end plate</em> masing-masing 1/2D, 3/4D, dan 4/4D, dimana D adalah lebar <em>end plate</em> turbin. Penelitian ini dilakukan dengan meninjau kinerja turbin pada aliran di saluran prismatik yang nantinya akan dibandingkan dengan desain turbin Savonius terdahulu sehingga dapat memperkecil nilai torsi negatif dari turbin Savonius. Hasil dari studi eksperimen dengan menggunakan kecepatan aliran (v) antara 0,322 m/s-0,507 m/s. Turbin Savonius Konvensional menghasilkan nilai torsi sebesar 0,080 Nm-0,115 Nm. Turbin Savonius dua tingkat 1/2D menghasilkan nilai torsi sebesar 0,105 Nm-0,215 Nm, turbin Savonius dua tingkat 3/4D menghasilkan nilai torsi sebesar 0,079 Nm-0,196 Nm dan turbin Savonius dua tingkat 4/4D menghasilkan nilai torsi sebesar 0,082 Nm-0,215 Nm.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> Berlin Haratua Marbun Dwi Anung Nindito Allan Restu Jaya Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 59 66 10.52868/jt.v7i2.14113 ANALISIS KINERJA SIMPANG PADA PERSIMPANGAN JALAN SETH ADJI – JALAN PUTRI JUNJUNG BUIH KOTA PALANGKA RAYA https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14114 <p>Pada persimpangan masalah yang umum terjadi adalah tundaan dan antrian yang terjadi terutama pada simpang tak bersinyal, maka diperlukan pengaturan lalu lintas yang baik pada simpang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari simpang dan mengetahui kelayakan dari penerapan sistem APILL pada simpang serta memberi alternatif pengaturan untuk mengoptimalkan kinerja simpang. Data yang diperlukan berupa data geometrik simpang dan data arus lalu lintas yang dianalisis menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil analisis didapatkan &nbsp;pada kondisi eksisting nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,791 (DS&lt;0,85) sesuai yang disarankan dalam MKJI 1997, nilai tundaan (D) sebesar 12,928 detik/smp dan nilai peluang antrian (QP%) sebesar 25,23% - 50,20%. Dari hasil analisis diketahui bahwa simpang Jl. Seth Adji – Jl. Putri Junjung Buih tidak memenuhi persyaratan untuk menerapkan sistem APILL berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 96 Tahun 2015. Karena itu, untuk meningkatkan kinerja simpang dianalisis alternatif pengaturan berupa pembuatan median pada jalan utama yaitu Jl. Seth Adji dan larangan belok kanan pada jalan minor yaitu Jl. Putri Junjung Buih. Dari dua alternatif yang dianalisis dipilih pembuatan median pada Jl. Seth Adji sebagai yang paling optimal meningkatkan kinerja simpang, dimana didapat nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,720 dan nilai tundaan (D) sebesar 11,747 detik/smp serta peluang antrian (QP%) sebesar 21,14%-42,68%.</p> MUHAMMAD NUR IHSAN Supiyan SALONTEN Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 67 78 10.52868/jt.v7i2.14114 Halaman Belakang https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14116 Editor Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 10.52868/jt.v7i2.14116 Pedoman Penulisan Naskah https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14117 Editor Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 10.52868/jt.v7i2.14117 Halaman Depan https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JT/article/view/14115 Editor Copyright (c) 2024 Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan 2024-06-13 2024-06-13 7 2 10.52868/jt.v7i2.14115