JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP
<div> <p><strong><span style="font-size: 13.0pt;"><img src="https://e-journal.upr.ac.id/public/site/images/adminjtp/mceclip0-e1662f7bb1df96092a61f54e83fe6bbd.png" /></span></strong></p> <p><strong><span style="font-size: 13.0pt;">JTP atau Jurnal Teknik Pertambangan</span></strong><span style="font-size: 13.0pt;"> merupakan media komunikasi yang berupa penelitian, kajian ataupun penemuan dalam bidang Teknik Pertambangan. JTP dalam setahun terbit dua kali yaitu pada bulan Febuari dan Agustus. Redaksi menerima Naskah yang belum dipublikasikan pada media yang lain. Naskah yang masuk akan di evaluasi dan disunting oleh Tim Redaksi untuk keseragaman format, istilah dan tata cara lainnya.</span></p> <p><span style="font-size: 13.0pt;"> </span></p> </div> <div> <p> </p> </div>JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPRen-USJURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN2087-1058OPTIMALISAI PEMANFAATAN BIJIH NIKEL KADAR RENDAH UNTUK PENENTUAN CUT OFF GRADE OPTIMAL PADA PIT 13B PT. CITRA SILIKA MALLAWA
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/12832
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan bijih nikel kadar rendah dengan fokus pada penentuan COG yang optimal di Pit 13B PT. Citra Silika Mallawa, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini, dilakukan pengumpulan dan analisis data geologi, termasuk data <em>Assay, Survey, collar</em>, dan litologi. Data ini menjadi dasar untuk menghitung tonase bijih nikel menggunakan model blok 3D yang dibuat dengan <em>software</em> <em>Surpac </em>dan metode IDW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tonase bijih nikel laterit di Pit 13B sebesar 56.940 ton, dengan volume mencapai 47.450 m<sup>3</sup>, dan rata-rata kadar nikel sebesar 1.83%. Selanjutnya, peneliti menganalisis skema COG yang berbeda, yaitu 1.80% dan 1.70%, untuk menentukan COG yang optimal. Darai hasil skema di dapatkan nilai tonase untuk COG 1.80% memiliki tonase sebesar 72.570 ton dengan volume sebesar 60.475 m<sup>3</sup>, sedangkan untuk COG 1.70% sebesar 142.530 ton dengan volume sebesar 118.775 m<sup>3</sup>, Dalam analisis ekonomi, COG 1.70% menjadi pilihan yang paling menguntungkan berdasarkan data yang ada. COG ini menghasilkan keuntungan sebesar 9.735.683 USD dengan biaya produksi sekitar 1.140.240 USD. Kesimpulan ini menegaskan bahwa COG 1.70% adalah pilihan optimal dalam konteks Pit 13B PT. CSM, dengan potensi untuk memberikan hasil yang optimal secara ekonomi.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Nikel, <em>Cut Off Grade</em>, Optimalisasi, <em>Inverse Distance Weighted</em></p>Ibnu MabruriHasriyantiNurfasihaSahrul Poalahi SaluIsramyano YatjongArif
Copyright (c) 2024 Ibnu Mabruri, Hasriyanti, Nurfasiha, Sahrul Poalahi Salu, Isramyano Yatjong, Arif
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-01242586510.36873/jtp.v24i1.12832DAMPAK NEGATIF KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/13370
<p>Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi emas yang tersebar dihampir seluruh kabupaten/kota yang ada. Adanya potensi emas ini, menyebabkan penambangan emas menjadi aktivitas sosial-ekonomi yang cukup penting bagi masyarakat setempat. Kegiatan penambangan emas ini menimbulkan permasalahan semakin menjamurnya PETI yang dilakukan oleh masyarakat. PETI yang tidak terkendali, menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan maupun sosial-ekonomi masyarakat. Dampak negatif yang terjadi, yaitu: (1) menurunnya kualitas tanah; (2) terjadinya erosi dan tanah longsor; (3) berkurangnya sampai hilangnya vegetasi penutup tanah; (4) terjadinya sedimentasi, pencemaran dan penurunan kualitas tanah; dan (5) berkurangnya luasan tutupan lahan kawasan hutan. Disamping itu terjadi pelanggaran hukum, konflik sosial dan gangguan keamanan masyarakat. Solusi penyelesaian masalah terhadap dampak negatif kegiatan PETI, yaitu perlunya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi. Juga, perlunya penyediaan lokasi khusus untuk areal pertambangan rakyat, penggunaan teknoiogi pertambangan yang tepat guna dengan tetap memperhatikan kearifan lokal masyarakat setempat, penyederhanaan regulasi bagi kegiatan pertambangan rakyat, serta pengawasan dan penegakan hukum yang tegas.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Dampak Negatif, Lingkungan dan Sosek, PETI</p>SaptawartonoFerra MuratiYunida IashaniaDody Ariyantho Kusuma Wijaya
Copyright (c) 2024 Saptawartono, Ferra Murati, Yunida Iashania
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-01242667310.36873/jtp.v24i2.13370NILAI PEROLEHAN EMAS MENGGUNAKAN METODE AMALGAMASI DENGAN VARIASI WAKTU PENGOLAHAN
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/14545
<p>Metode amalgamasi adalah proses pengolahan emas dengan mencampurkan larutan reagen tertentu pada material umpan. <em>Panning</em> adalah kegiatan pengolahan emas secara tradisional dengan menggunakan alat sederhana yaitu berupa dulang yang terbuat dari kayu. Kedua kegiatan ini bertujuan untuk memisahkan mineral emas dari pengotornya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perolehan emas yang dihasilkan dengan metode amalgamasi dengan menggunakan variasi waktu pada setiap percobaan pengolahan. Tahapan identifikasi variabel-variabel yang digunakan pada percobaan pengolahan emas dengan menggunakan variasi waktu pada setiap percobaan pengolahan. Nilai perolehan emas pengolahan metode amalgamasi memiliki nilai pada <em>range</em> 3,95 gr/pengolahan sampai dengan 5,12 gr/pengolahan. Sedangkan nilai perolehan emas metode <em>panning</em> memiliki nilai pada range 1,37 gr/pengolahan sampai dengan 1,69 gr/pengolahan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong> Emas, Pertambangan Rakyat, Pengolahan, Metode Amalgamasi, <em>Panning</em></p>Lisa VirgiyantiYossa Yonathan HutajuluYulian TarunaHidayat Ulah
Copyright (c) 2024 Lisa Virgiyanti, Yossa Yonathan Hutajulu, Yulian Taruna, Hidayat Ulah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-01242747910.36873/jtp.v24i2.14545PENGAMATAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT PADA KEGIATAN OVERBURDEN REMOVAL DAN COAL GETTING
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/14875
<p>Pemindahan tanah penutup dan batubara tentu memerlukan alat mekanis berupa <em>excavator</em> dan <em>dump truck</em> dalam ketercapaian produksinya. Untuk target produksi <em>overburden</em> yang direncanakan pada PT. Satria Alam Manunggal pada bulan Juni 2023 yaitu sebesar 287.276 bcm sedangkan untuk batubara yaitu sebesar 45.665 ton. Namun pada pengamatan yang dilakukan di bulan tersebut produksi OB maupun batubara tidak tercapai dikarenakan beberapa faktor. Diantaranya pengaruh hujan, front yang sempit, dan juga faktor keserasian alat gali muat dengan alat angkut. Tujuan dari pengamatan ini yaitu untuk meningkatkan produktivitas alat gali muat dan angkut dengan mempertimbangkan dan memperbaiki faktor-faktor penghambat pada kegiatan produksi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada bulan Juni 2023 di PT. Satria Alam Manunggal didapat hasil perhitungan keserasian alat < 1, artinya pada alat loading <em>excavator</em> hanya bekerja kurang dari 100% sehingga menyebabkan adanya waktu tunggu pada alat loading <em>excavator</em>. Dalam hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tidak tercapainya produksi. Dengan adanya optimalisasi pada alat mekanis tersebut, diharapkan dapat menjadikan kegiatan penambangan agar lebih optimal sehingga didapat ketercapaian produksi baik pada pengupasan OB maupun produksi batubara.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Produktivitas, Waktu Edar, Area Penimbunan, Faktor Penghambat</p>I Putu PutrawiyantaRomualdo NadeakImmanuel Nababan
Copyright (c) 2024 I Putu Putrawiyanta, Romualdo Nadeak, Immanuel Nababan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-01242808510.36873/jtp.v24i2.14875PENGAMATAN KEGIATAN SURVEI TOPOGRAFI ARAH KEMAJUAN TAMBANG PT. RIMAU ENERGY MINING
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/14954
<p>Salah satu prosedur penting yang digunakan kegiatan pertambangan adalah survei topografi kemajuan tambang. Ini dilakukan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan operasi penambangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemajuan tambang pada PT Rimau Energy Mining antara kemajuan tambang aktual dengan rencana penambangan yang telah direncanakan. Berdasarkan kegiatan survei dapat diketahui koordinat <em>planimetris </em>(x, y)<em>,</em> elevasi, serta mengontrol batas-batas kegiatan penambangan. Kegiatan observasi dilakukan dalam tiga tahap: persiapan, pengumpulan data, dan pengolahan data. Data yang diolah berasal dari survei dengan alat <em>total station</em> dan diproses menggunakan <em>software MineScape</em>. Hasil penelitian menghasilkan perhitungan metode <em>cut and fill</em> yang digunakan pada <em>MineScape</em> menunjukkan jumlah kemajuan tambang pada progres minggu kedua bulan Juni, pengupasan <em>overburden</em> sebesar 104.738,88 BCM dan pengupasan batubara sebesar 8.680,94 BCM. Pada progres minggu ketiga bulan Juni, pengupasan <em>overburden</em> sebesar 107.693,55 BCM dan pengupasan batubara sebesar 13.830,99 BCM.</p> <p><strong>Kata kunci</strong><strong>:</strong> Survei, Kemajuan Tambang, Pengupasan <em>Overburden</em>, Batubara</p>Desti Arini PutriRestu UtamaNoveriady
Copyright (c) 2024 Desti Arini Putri, Restu Utama, Noveriady
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-01242869110.36873/jtp.v24i2.14954OPTIMALISASI ALAT INDUCED ROLL MAGNETIC SEPARATOR (IRMS) UNTUKMEMISAHKAN MINERAL ILMENIT DI UNIT PENGOLAHAN PT TIMAH Tbk
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/14851
<p>Bidang Pengolahan Mineral melakukan pemisahan mineral kasiterit dan ilmenit berdasarkan sifat kemagnetan menggunakan <em>Induced Roll Magnetic Separator</em>. Permasalahan pada penelitian adalah pengolahan yang kurang optimal, pemisahan mineral dilakukan lebih dari satu kali proses untuk memenuhi syarat penyimpanan ilmenit dengan kadar ≥ 86%. Tujuan dilakukannya penelitian adalah mengetahui optimalisasi pengolahan mineral berdasarkan pengaturan variabel alat IRMS. Penelitian dilakukan pengaturan kuat arus dan bukaan splitter sebanyak 20 pengujian. Pengaturan kuat arus yang digunakan yaitu 9 A, 11 A, 13 A dan 15 A. Pengaturan bukaan splitter digunakan yaitu 1 cm, 2 cm, 3 cm, 4 cm dan 5 cm. Umpan digunakan untuk 20 pengujian adalah <em>middling</em> Air Table dengan berat 863 kg untuk setiap pengujian. Pengambilan sampel dilakukan pada sampel umpan dan konsentrat, sebanyak satu sampel umpan dan 20 sampel konsentrat di uji dengan <em>Analisis Grain </em><em>Counting </em><em> </em><em>Analysis</em>. Hasil pengujian sampel menunjukkan karakteristik fisik umpan tergolong butir halus dengan komposisi mineral terdiri dari; kasiterit, ilmenit, monasit, pirit, zirkon, turmalin, kuarsa dan siderit, dengan kadar mineral ilmenit 55,81% dan kadar Sn 6,57%. Hasil optimal pemisahan mineral ilmenit menggunakan IRMS pada pengujian ke-15 dengan kuat arus 13 A dan bukaan splitter 5 cm, diperoleh kadar mineral ilmenit sebesar 87,20%, dan <em>recovery</em> mineral ilmenit 34,99%.</p> <p><strong>Kata kunci</strong><strong>:</strong> IRMS, Mineral Ilmenit, Pengolahan</p>Novinda Tiara Ayu Amran AmriJaniar Pitulima PitulimaGuskarnali
Copyright (c) 2024 Novinda Tiara Ayu Amran Amri, Janiar Pitulima Pitulima, Guskarnali
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-01242929710.36873/jtp.v24i2.14851 OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT DAN ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI LIMESTONE CRUSHER VI DI PT SEMEN PADANG
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/14903
<p>PT Semen Padang dalam pengolahannya menggunakan <em>Limestone Crusher</em> VI dengan target produksi sebesar 1.800 ton/jam. Permasalahan karena tidak tercapainya target produksi <em>Limestone Crusher</em> VI pada bulan Maret 2023, yaitu hanya sebesar 1.366 ton/jam. Penelitian bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan produktivitas pengumpanan alat gali-muat dan angkut terhadap <em>Limestone Crusher</em> VI agar memenuhi target. Pengambilan data selama 1 bulan dengan pengambilan 31 data jam kerja, <em>cycle time</em> masing-masing alat gali-muat dan angkut 30 data, waktu hambatan dapat dihindari, tidak dapat dihindari alat gali-muat dan angkut serta waktu kerja efektif dan produksi aktual <em>Limestone Crusher</em> VI. Hasil penelitian terhadap 4 unit alat gali-muat dan 19 unit alat angkut, didapatkan kemampuan produksi dari <em>front</em> penambangan PNBP V, VI, VIII dan IX dari alat gali-muat sebesar 2.042 ton/jam sedangkan alat angkut sebesar 1.368 ton/jam sedangkan produktivitas aktual pada <em>Limestone Crusher</em> VI dengan jam kerja efektif 397.08 jam/bulan didapatkan produksi sebesar 1.366 ton/jam. Usaha peningkatan produksi alat angkut yang direkomendasikan dengan cara perbaikan waktu hambatan kerja untuk meningkatkan efisiensi kerja alat angkut dari sebesar 68,62% menjadi sebesar 71,13% dan penambahan umpan <em>bucket</em> terhadap <em>vessel</em> alat angkut sehingga didapatkan kemampuan pengumpanan alat angkut terhadap <em>Limestone Crusher</em> VI meningkat menjadi sebesar 1.811 ton/jam.</p> <p><strong>Kata kunci</strong><strong>:</strong> Produktivitas, Alat Angkut,<em> Limestone Crusher</em></p>Raskita Alan Satrya SembiringFrantoGuskarnali
Copyright (c) 2024 Raskita Alan Satrya Sembiring, Franto, Guskarnali
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-012429810510.36873/jtp.v24i2.14903PERHITUNGAN SUMBERDAYA SIRTU DAERAH JINGAH KABUPATEN BARITO UTARA
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/14827
<p>Kota Muara Teweh merupakan merupakan Ibukota Kabupaten Barito Utara yang memiliki luas 60,76 Km<sup>2</sup> dan sebagai ibukota Kabupaten, kota ini tengah berkembang dengan pesat, baik dari segi perkembangan kota maupun ekonomi, sehingga proyek-proyek infrastruktur dalam berbagai skala berkembang dengan cepat pula, terlebih dengan rencana pemerintah daerah setempat untuk membangun pusat dan gedung-gedung perkantoran pemerintahan baru. Hal tersebut tentunya memicu pertambahan kebutuhan akan material bagi kelancaran proyek-proyek pembangungan fisik tersebut. Sebagai alternatif bagi suplai bahan bangunan berupa pasir dan batu kerikil yang tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut, serta tidak membutuhkan transportasi yang jauh, diperlukan pasokan dari daerah terdekat. Uraian diatas tersebut melatarbelakangi dan menjadi tujuan diadakannya penelitian ini, yaitu kegiatan penelitian mengenai besaran sumber daya berupa keberadaan bahan galian sirtu pada daerah yang diteliti, yang merupakan areal yang dekat dengan Kota Muara Teweh. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah estimasi sumber daya bahan galian non logam melalui permodelan spatial dengan menggunakan bantuan perangkat lunak dalam mengistimasi. Hasil estimasi potensi sumber daya menggunakan tool program ArcGIS memperlihatkan keberadaan potensi sumber daya sirtu di areal penelitian memiliki ketersediaan dengan besaran sejumlah 4.658.238 m<sup>3</sup> atau 7.453.180 ton.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Estimasi, sirtu, Sumberdaya, Infrastruktur.</p>Wita KristianaTanggara Deddy
Copyright (c) 2024 Wita Kristiana, Deddy Tanggara
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-0124210611210.36873/jtp.v24i2.14827ANALISIS GEOMETRI JALAN ANGKUT PT TOP JOBSITE CV BUNDA KANDUNG DESA PARING LAHUNG KECAMATAN MONTALAT KABUPATEN BARITO UTARA
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTP/article/view/14916
<p>CV Bunda Kandung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan berlokasi di desa Paring Lahung Kecamatan Montallat Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan kelayakan Jalan Angkut yang digunakan oleh beberapa perusahaan dalam mengangkut batubara, yang beresiko terhadap kecelakaan tambang. Berdasarkan hasil analisis, jalan angkut sudah memenuhi standar kelayakan menurut AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials), dengan lebar jalan pada jalan lurus adalah 15,59 meter, lebar jalan pada tikungan adalah 14,93 meter dan <em>grade</em> maksimum 11%. Permasalahan terdapat pada bangunan pelengkap jalan angkut, yaitu <em>safety berm</em> kurang dari 0,9 meter, <em>guide post</em> kurang dari 1,5 meter dan belum ada lampu penerangan pada jalan angkut, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada <em>safety berm</em>, <em>guide post</em> dan pengadaan lampu penerangan jalan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : <em>Hauling, </em>Keselamatan Kerja, Geometri</p>Agrista SeptianiNeny SukmawatieNeny FidayantiLisa VirgiyantiYusias AndriYustinus Hendra Wiryanto
Copyright (c) 2024 Agrista Septiani, Neny Sukmawatie, Neny Fidayanti, Lisa Virgiyanti, Yusias Andri, Yustinus Hendra Wiryanto
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-08-012024-08-0124211311910.36873/jtp.v24i2.14916