Strategi Pemasaran Beberapa Apotek di Kota Banjarmasin

Authors

  • Rizka Mawarni Maulida Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Melviani Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Rahmadani Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Kalimantan Selatan, Indonesia

Keywords:

Apotek, bauran pemasaran, marketing mix, penjualan, strategi pemasaran,

Abstract


ABSTRAK
Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2021 Indonesia memiliki 30.199 apotek, jumlah ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan studi pendahuluan ke Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sampai dengan bulan Januari 2023 jumlah apotek di Kota Banjarmasin sebanyak 227 buah. Membludaknya jumlah apotek di Indonesia khususnya di Kota Banjarmasin menyebabkan terjadinya persaingan, karena ketatnya persaingan ini lah yang membuat banyak apotek tutup. Maka dari itu diperlukan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan dalam persaingan yang ada. Salah satu strategi yang ada yaitu dengan penerapan marketing mix atau bauran pemasaran, 4P yaitu, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi) (Kottler&Keller, 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran yang digunakan beberapa apotek di Kota Banjarmasin, serta mengetahui penggunaan strategi marketing mix, 4P yaitu, Product, Price, Place, dan Promotion dalam meningkatkan pemasaran di apotek. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik ceklist observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah semua apotek yang menjadi sampel telah menerapkan strategi marketing mix 4P, dimana pada aspek product dibuktikan dengan kelengkapan produk semua apotek, jumlah produk, jenis, dan bentuk sediaan produk yang dijual. Pada aspek price, tiap apotek mempunyai caranya sendiri untuk menerapkannya dibuktikan dengan penetapan harga yang berbeda-beda dan pemberian diskon, walaupun semua apotek setuju bahwa jangkauan ekonomi konsumen yang menjadi sasaran haruslah semua kalangan. Selanjutnya pada aspek place dibuktikan dengan letak apotek sangat strategis dan tersedianya sarana dan prasarana apotek. Aspek yang terakhir adalah aspek promotion dimana penggunaan digital marketing khususnya media sosial dan kerjasama dengan dokter praktek merupakan cara promosi yang paling banyak digunakan. Kesimpulan yang didapatkan yaitu, semua apotek yang menjadi sampel telah menerapkan strategi pemasaran marketing mix, 4P yaitu, product, price, place, dan promotion.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-02-26

How to Cite

Maulida, R. M., Melviani, & Rahmadani. (2024). Strategi Pemasaran Beberapa Apotek di Kota Banjarmasin. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi (E-SNST), 5(1). Retrieved from https://e-journal.upr.ac.id/index.php/SNST2023/article/view/10980