Memori Kolektif Dalam Ruang Arsitektur Sebagai Media Analisis Desain Ruang Dalam Mengenang Konflik Sosial
Keywords:
memori kolektif, arsitektur memorial, konflik sosial, semiotika arsitektur, ruang publik, narasi sejarahAbstract
Memori kolektif adalah elemen penting dalam pembentukan identitas sosial dan budaya suatu masyarakat, terutama dalam konteks peristiwa traumatis seperti konflik sosial. Arsitektur memiliki peran signifikan dalam menciptakan ruang yang mampu menjadi wadah bagi memori kolektif tersebut. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana desain arsitektur dapat digunakan untuk membentuk ruang memorial yang berfungsi tidak hanya sebagai tempat mengenang, tetapi juga sebagai medium penyampaian narasi sejarah kepada generasi mendatang. Melalui analisis semiotika arsitektur, penelitian ini mengkaji strategi desain yang digunakan dalam menciptakan ruang yang mengintegrasikan simbol-simbol, tekstur, dan tata ruang yang memicu refleksi dan pemahaman mendalam tentang peristiwa konflik sosial. Studi kasus museum memorial di Indonesia digunakan sebagai bahan analisis untuk menggali hubungan antara ruang, memori, dan pengalaman pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen desain arsitektur yang tepat dapat memperkuat daya ingat kolektif, memberikan ruang kontemplasi, serta mendorong rekonsiliasi sosial melalui pemahaman yang lebih baik akan sejarah kelam. Memori kolektif, semiotika arsitektur, dan arsitektur memorial merupakan tiga elemen kunci dalam perancangan ruang memorial yang bermakna.