Jurnal ALiBi - Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan

Memori Kolektif Dalam Ruang Arsitektur Sebagai Media Analisis Desain Ruang Dalam Mengenang Konflik Sosial

Alderina Rosalia, Theo Fransisco, Rony S. Siswadi — Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0000

Memori kolektif adalah elemen penting dalam pembentukan identitas sosial dan budaya suatu masyarakat, terutama dalam konteks peristiwa traumatis seperti konflik sosial. Arsitektur memiliki peran signifikan dalam menciptakan ruang yang mampu menjadi wadah bagi memori kolektif tersebut. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana desain arsitektur dapat digunakan untuk membentuk ruang memorial yang berfungsi tidak hanya sebagai tempat mengenang, tetapi juga sebagai medium penyampaian narasi sejarah kepada generasi mendatang. Melalui analisis semiotika arsitektur, penelitian ini mengkaji strategi desain yang digunakan dalam menciptakan ruang yang mengintegrasikan simbol-simbol, tekstur, dan tata ruang yang memicu refleksi dan pemahaman mendalam tentang peristiwa konflik sosial. Studi kasus museum memorial di Indonesia digunakan sebagai bahan analisis untuk menggali hubungan antara ruang, memori, dan pengalaman pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen desain arsitektur yang tepat dapat memperkuat daya ingat kolektif, memberikan ruang kontemplasi, serta mendorong rekonsiliasi sosial melalui pemahaman yang lebih baik akan sejarah kelam. Memori kolektif, semiotika arsitektur, dan arsitektur memorial merupakan tiga elemen kunci dalam perancangan ruang memorial yang bermakna.

Kajian Konsep Rumah Kompak Dalam Arsitektur Sebagai Solusi Perancangan Pada Lahan Terbatas

Syahrozi, I Kadek Mardika, Fredyantoni F. Adji, Indrabakti Sangalang — Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0000

Artikel ini membahas konsep rumah kompak sebagai solusi arsitektural dalam merespons kebutuhan hunian di lahan terbatas. Rumah kompak menawarkan desain yang efisien dan fungsional melalui optimalisasi ruang yang memprioritaskan fleksibilitas dan keberlanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip desain kompak, rumah tidak hanya dapat mengakomodasi kebutuhan penghuninya, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan.

Kajian Pedoman Desain Arsitektur Terhadap Pencegahan Kriminalitas

Titiani Widati — Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0000

Kompleks perumahan, properti pribadi maupun bangunan publik telah menjadi magnet yang menarik bagi pelaku kriminal. Oleh karenanya, arsitek telah lama menyadari pentingnya strategi desain untuk mengurangi kejahatan. Skala pencegahan kriminalitas bervariasi mulai dari satu bangunan hingga kelompok bangunan. Artikel ini memberikan pembahasan tentang kesadaran untuk mempertimbangkan peran arsitektur melawan kriminalitas, serta pedomannya untuk desain urban terutama dalam kasus kompleks perumahan. Penelitian kualitatif ini didasarkan pada pendekatan teoritis yang mendefinisikan tentang kriminalitas dan kajian literatur yang membahas tentang desain arsitektur untuk mencegah kriminalitas. Pembahasan penelitian ini dibatasi pada kriteria desain pencegahan kriminalitas di beberapa kompleks perumahan. Ada dua studi kasus proyek perumahan yang akan dibahas, yaitu : (1) WOES Public Housing di New York; dan (2) Sejong Public Housing Development di Sejong, Korea Selatan. Pembahasan mencakup sampai ke perbandingan antar studi kasus untuk mendapatkan pedaoman umum yang dapat digunakan dalam desain urban perumahan.

Integrasi Teknologi Solar dan Geothermal pada Bangunan Hijau

Onie Dian Sanitha — Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0000

Dalam upaya menghadirkan bangunan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, integrasi energi terbarukan menjadi komponen vital dalam desain green building. Artikel ini mengeksplorasi pemanfaatan teknologi energi surya (solar) dan energi panas bumi (geothermal) sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi energi bangunan berkelanjutan. Teknologi solar, melalui panel fotovoltaik (PV) dan sistem pemanas air tenaga surya, telah terbukti mampu menyediakan sumber energi bersih dan berlimpah untuk kebutuhan listrik dan pemanas bangunan. Sementara itu, sistem energi geothermal menawarkan pendekatan hemat energi untuk sistem pemanasan dan pendinginan, dengan memanfaatkan suhu tanah yang stabil di bawah permukaan bumi. Penelitian ini menganalisis bagaimana integrasi kedua teknologi ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, menurunkan emisi karbon, serta mengoptimalkan performa energi pada green building di berbagai kondisi iklim. Selain itu, studi kasus dari beberapa proyek bangunan hijau yang berhasil menerapkan kombinasi solar dan geothermal akan dibahas untuk memberikan wawasan praktis tentang penerapan teknologi ini. Melalui pendekatan ini, arsitektur berkelanjutan tidak hanya menjadi lebih layak secara ekonomi tetapi juga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.

Warna Dingin dan Hangat dalam Arsitektur

Audy Mirelia Wirly S., Theo Fransisco, Onie Dian Sanitha — Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0000

Pemilihan warna dalam ruang arsitektur memegang peranan penting dalam menciptakan kenyamanan visual bagi pengguna. Warna tidak hanya menjadi elemen estetika, tetapi juga memengaruhi persepsi dan psikologi pengguna ruang. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh pemilihan warna pada kenyamanan visual, dengan fokus pada studi kasus auditorium Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Metodologi yang digunakan meliputi observasi langsung dan analisis literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa ruang PPIG memiliki karakter warna hangat yang dapat membangkitkan fokus dan kinerja kognitif yang kurang sesuai dengan kriteria ruang pendidikan yang memerlukan peran warna dingin.

Orientasi Bangunan Sebagai Aspek Pendukung Efisiensi Energi

Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0000

Orientasi bangunan memiliki pengaruh besar terhadap efisiensi penggunaan energi, terutama di wilayah tropis seperti Kalimantan Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana orientasi Gedung PPIG di Universitas Palangka Raya berkontribusi terhadap efisiensi energi. Dengan melakukan simulasi perangkat lunak, penelitian ini melihat persebaran cahaya ruang yang dipengaruhi oleh posisi bukaan jendela. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi Gedung PPIG memiliki sebaran cahaya yang terbatas pada ruang-ruang di dalamnya akibat posisi bukaan jendela yang kurang variatif sehingga distribusi pencahayaan menjadi sama di setiap sisi. Menariknya kondisi ini justru menimbulkan persebaran cahaya tidak merata setelah bangunan diberi sekat atau ruang yang akhirnya menyebabkan penggunaan sistem aktif menjadi meningkat.