Pengaruh Investasi, IPM, Pertumbuhan Ekonomi, dan Ketimpangan Pendapatan Terhadap Indeks Kebahagiaan 30 Provinsi di Indonesia

Authors

  • Alfia Widya Mukti UPN "Veteran" Yogyakarta
  • Sri Rahayu Budi Hastuti

DOI:

https://doi.org/10.52300/jepp.v5i2.21905

Keywords:

Indeks Kebahagiaan, Investasi, Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan

Abstract

Kebahagiaan menjadi salah satu indikator dalam menentukan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, kebahagiaan penduduk Indonesia masih belum merata pada setiap provinsinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Investasi, Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, dan Ketimpangan Pendapatan terhadap Indeks Kebahagiaan 30 provinsi di Indonesia tahun 2014, 2017, dan 2021. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik. Alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Investasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Kebahagiaan, variabel Ketimpangan Pendapatan berpengaruh negatif terhadap Indeks Kebahagiaan, sedangkan variabel Indeks Pembangunan Manusia dan variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap Indeks Kebahagiaan 30 provinsi di Indonesia tahun 2014, 2017, dan 2021

Downloads

Download data is not yet available.
DOI: 10.52300/jepp.v5i2.21905 DOI URL: https://doi.org/10.52300/jepp.v5i2.21905
Views: 18 | Downloads: 24

References

Borensztein, E., De Gregorio, J., & Lee, J.-W. (1998). How does foreign direct investment affect economic growth? Journal of International Economics, 45(1), 115–135.

BPS. (2015). Statistik kebahagiaan Indonesia 2014. Badan Pusat Statistik.

BPS. (2021). Statistik kebahagiaan Indonesia 2021. Badan Pusat Statistik.

Clark, A. E., Frijters, P., & Shields, M. A. (2018). Relative income, happiness, and utility: An explanation for the Easterlin paradox and other puzzles. Journal of Economic Literature, 46(1), 95–144.

Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2018). Advances and open questions in the science of subjective well-being. Collabra: Psychology, 4(1), 15.

Easterlin, R. A. (1974). Does economic growth improve the human lot? Some empirical evidence. In P. A. David & M. W. Reder (Eds.), Nations and households in economic growth: Essays in honor of Moses Abramovitz (pp. 89–125). Academic Press.

Furwanti, R., Wulandari, S., & Zulkarnain. (2020). Budaya dan spiritualitas sebagai faktor penyangga ketimpangan pendapatan terhadap kebahagiaan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(2), 123–135.

Helliwell, J. F., Layard, R., Sachs, J. D., & De Neve, J.-E. (Eds.). (2021). World happiness report 2021. Sustainable Development Solutions Network.

OECD. (2013). OECD guidelines on measuring subjective well-being. OECD Publishing.

Oishi, S., Kesebir, S., & Diener, E. (2011). Income inequality and happiness. Psychological Science, 22(9), 1095–1100.

Oreopoulos, P., & Salvanes, K. G. (2011). Priceless: The nonpecuniary benefits of schooling. Journal of Economic Perspectives, 25(1), 159–184.

Rodrik, D. (2019). Where are we in the economics of industrial policies? In The Oxford handbook of industrial policy (pp. 39–63). Oxford University Press.

Steptoe, A. (2019). Happiness and health. Annual Review of Public Health, 40, 339–359.

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2015). Economic development (12th ed.). Pearson.

Tsai, M.-C. (2011). Does globalization affect human well-being? Social Indicators Research, 103(1), 103–126.

UNDP. (2020). Human development report 2020: The next frontier – Human development and the Anthropocene. United Nations Development Programme.

Wilkinson, R. G., & Pickett, K. E. (2009). Income inequality and social dysfunction. Annual Review of Sociology, 35, 493–511.

Zakiyah, W., & Giovanni, J. (2024). Analisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Investasi, dan Kinerja Keuangan Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan Di Provinsi Tengah Kalimantan. Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 18(1), 72–88.

Zulkarnain. (2020). Modal sosial dan ketahanan masyarakat dalam ketimpangan ekonomi: Studi kasus di Yogyakarta. Jurnal Sosiologi Reflektif, 14(2), 245–264.

Downloads

Published

2025-10-30