https://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/issue/feedPengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat2024-11-01T12:08:38+00:00Dr. Adi Jayajpmupr@upr.ac.idOpen Journal Systems<table width="100%"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%"><img style="margin-left: 8px; margin-right: 15px; box-shadow: 5px 5px 5px gray; float: left;" src="https://e-journal.upr.ac.id/public/site/images/jpmupr/cover-kecil.jpg" alt="" width="129" height="181" /></td> <td width="62%"> <div style="border: 3px #1828A8 Dashed; padding: 10px; background-color: #56cfd1; text-align: left;"> <ol> <li>Journal Title: <a href="https://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr">Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat</a></li> <li>Initials: Pengabdian Kampus</li> <li>Frequency: Juli dan Desember</li> <li>Print ISSN: 2252-8628</li> <li>Online ISSN: 2776-091X</li> <li>Editor in Chief: Dr. Ir. Adi Jaya, MSi.</li> <li>DOI: 10.52850</li> <li>Publisher: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Palangka Raya</li> </ol> </div> </td> </tr> </tbody> </table> <p align="justify">Pengabdian Kampus diterbitkan sebagai jurnal informasi, komunikasi dan edukasi terhadap konsep, gagasan/ide dan kegiatan/hasil-hasil pengabdian pada masyarakat serta kegiatan/hasil-hasil penelitian maupun informasi lainnya yang bersifat ilmiah dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.</p> <p align="justify">Tujuan penerbitan jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan hasil-hasil pengabdian pada masyarakat dan hasil-hasil penelitian serta meningkatkan motivasi dan kreativitas warga kampus dalam menulis karya ilmiah di bidang pengabdian masyarakat dan sebagai sumber informasi bagi berbagai stakeholder terkait dalam pengambilan keputusan.</p> <p align="justify">Naskah Pengabdian Kampus merupakan karya asli yang belum pernah dipublikasikan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu bulan Juli dan Desember oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Palangka Raya (LPPM UPR).</p> <p align="justify">Melalui SK Dirjen Dikti Riset dan Teknologi No. 204/E/KPT/2022 tanggal 3 Oktober 2022, Jurnal Pengabdian Kampus terakreditasi Sinta 5 hingga Tahun 2024.</p> <p align="justify"><img src="https://e-journal.upr.ac.id/public/site/images/journal/sertifikat-akreditasi-jpk-1.jpg" alt="" width="1380" height="922" /></p>https://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/article/view/15521Edukasi Pengolahan Nugget Ikan Lele Sebagai Produk Unggulan Masyarakat dalam Pencegahan Stunting2024-09-04T12:26:37+00:00Sustiyahsustiyah@agr.upr.ac.idAngely Eunike Wulansaricutestleeknow@gmail.comTresia Ayu Lestari Elipenta Ambaritaambaritatere09@gmail.comAria Gantikugantiku47@gmail.com<p><em>Stunting </em>dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingkat pendidikan orang tua, status sosial dan ekonomi rumah tangga, serta minimnya penyuluhan tentang <em>stunting </em>dan akses layanan kesehatan. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia, pada tahun 2023, Kabupaten Kapuas mencatat angka prevalensi <em>stunting</em> sebesar 16,2%, termasuk di Kecamatan Kapuas Hilir khususnya di Desa Saka Batur. Penurunan angka <em>stunting</em> juga merupakan salah satu prioritas pemerintah Kabupaten Kapuas karena akan berdampak positif bagi kualitas perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Saka Batur bertujuan untuk memberikan edukasi sosialisasi dan pendampingan pentingnya pencegahan <em>stunting</em> bagi ibu hamil dan balita melalui program kerja Pengolahan Nugget Ikan Lele sebagai produk unggulan ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah sosialisasi melalui penyuluhan pentingnya pengetahuan<em>, </em>pencegahan, dan dampak <em>stunting, </em>serta pendampingan pembuatan nugget ikan lele. Kegiatan ini diikuti oleh 32 orang dan mendapatkan respon positif oleh masyarakat karena ikan lele diternak oleh kelompok masyarakat setempat dan merupakan program unggulan, sehingga keberlanjutan produk nugget ini dapat menjadi salah satu pilihan dalam memenuhi kebutuhan gizi dan menjadi aset untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Saka Batur.</p>2024-10-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sustiyah Susi, Angely Eunike Wulansari, Tresia Ayu Lestari Elipenta Ambarita, Aria Gantikuhttps://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/article/view/15649Penyuluhan Pendidikan Antikorupsi Melalui Media Film Animasi “Sahabat Pemberani” di SD Negeri Gedongkiwo, Yogyakarta2024-09-23T00:36:12+00:00Esty Rahmayantiestyrahmayanti1411@gmail.com<p>Korupsi merupakan sebuah kejahatan moral yang bukan hanya akan menyengsarakan rakyat namun juga akan mencoreng harkat dan martabat bangsa Indonesia. Menyikapi fenomena korupsi yang semakin marak terjadi, dunia pendidikan harus melakukan pembenahan untuk menjawab tantangan derasnya arus korupsi. Lembaga pendidikan memiliki posisi yang sangat strategis dalam menanamkan mental antikorupsi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pendidikan antikorupsi. Pendidikan antikorupsi merupakan usaha sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan melalui pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal pada lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal di masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini menjadikan siswa sebagai subjek pengabdian karena mereka adalah calon orang <em>white collar,</em> orang-orang yang berpendidikan baik yang ada di jabatan-jabatan strategis, dan siswa sekolah dasar merupakan calon orang yang akan bekerja pada posisi-posisi strategis yang rentan melakukan tindak pidana korupsi nantinya. Film adalah media yang paling efektif dalam upaya pembelajaran masyarakat. Salah satu film yang terkandung makna penanaman nilai-nilai pendidikan antikorupsi adalah film animasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).</p>2024-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Esty Rahmayantihttps://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/article/view/15585Guru Inovatif dan Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Menggunakan Aplikasi CANVA2024-09-10T14:58:03+00:00Indra Perdanaindra.perdana@fkip.upr.ac.idYoan Theasyyoante@fkip.upr.ac.idSyarah Veniatyindra.perdana@fkip.upr.ac.idRahmat Winataindra.perdana@fkip.upr.ac.idMuhammad Rizaldiindra.perdana@fkip.upr.ac.id<p>Innovative and creative teachers can be trained through socialization and training activities for teachers. This activity aims to expand teacher knowledge and improve teacher skills in utilizing technology through the preparation and creation of teaching materials using the Canva application. The community service activities carried out by the PKM team of the Superior Human Resources Supporting Lecturer Program (PDPSU) at the State Elementary School located at Jl. Jawa 01, PAHANDUT, Pahandut District, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province, have several stages, namely (1) Participation method, namely the community service team actively participates in providing knowledge socialization activities to teachers regarding the important role of teaching materials in learning, then material on how to utilize technology through the Canva application and link it to local wisdom; (2) Survey method, namely distributing questionnaires to training participants before and after implementation, as well as a satisfaction survey of community service partners and (3) Training, namely the community service team provides skills training to teachers to create teaching materials in the form of animated folk tales using the Canva application; (4) Activity Evaluation. This community service activity aims to produce innovative and creative teachers in compiling interesting teaching materials based on local wisdom. Partnership Program This activity can provide direct benefits to improving the human resources of Elementary School teachers in learning at school.</p>2024-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indra Perdana, Yoan Theasy, Syarah Veniaty, Rahmat Winata, Muhammad Rizaldihttps://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/article/view/16591Edukasi Pembentukan Mental Anak Usia Dini Melalui Program Transisi PAUD Ke SD Menggunakan Pendekatan Budaya Daerah2024-10-22T06:25:18+00:00Rusmaladewirusmaladewi@fkip.upr.ac.idIntan Kamalarusmaladewi@fkip.upr.ac.idRayne Praticiarusmaladewi@fkip.upr.ac.idAna Sundarirusmaladewi@fkip.upr.ac.idAnjela Rifanirusmaladewi@fkip.upr.ac.id<p>Bonus Demografi Indonesia yang dimaksud adalah masa dimana usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibandingkan dengan usia non produktif ( 65 tahun keatas ) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Momentum tersebut tentu saja di hadapi dengan perencanaan yang matang. Maka dari itu pemerintah mempersiapkan generasi bangsa dari mulai sejak dini Di banyak analisis, para ahli menyatakan bahwa Gen Z memiliki sifat dan karakteristik yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi ini dilabeli sebagai generasi yang minim batasan (<em>boundary-less generation</em>). Jika fenomena ini berlanjut, maka ke depannya, Gen Z akan menjadi generasi yang paling stres sepanjang sejarah. Kondisi ini juga berkaitan dengan karakter Gen Z yang tidak memiliki batasan dengan individu lain, sehingga memungkinkan mereka mudah labil karena menerima terpaan informasi dan kondisi yang cepat berubah dan serba acak. Berdasarkan hal inilah pemerintah sangat memperhatikan perkembangan generasi selanjutnya guna mewujudkan program pemerintah indonesia membentuk generasi emas indonesia tahun 2024. Dengan memeperhatikan permasalahan yang muncul pada generasai Z, membuat pemerintah melakukan tindakan preventif pada generasi berikutnya atau kita kenal sebagai generasi Alpha. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah meluncurkan program yang mendukung pembentukan mental sejak usia dini melalui Program Transisi PAUD-SD. Proses ini juga dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam melakukan penyesuaian di jenjang pendidikan dasar. Proses ini membutuhkan kesinambungan stimulasi sosial emosional, bahasa, fisik motorik dan kognitif sampai kegiatan pembelajaran di jenjang berikutnya. Transisi PAUD ke SD pada rentang usia 0-8 tahun, pelaksanaan kegiatan ini membantu kesiapan anak bersekolah dengan pelaksanaan proses yang berkesinambungan sejak PAUD hingga SD kelas awal.</p>2024-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rusmaladewi, Intan Kamala, Rayne Praticia, anabel Ana, Anjela Rifanihttps://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/article/view/16585Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya2024-10-22T00:08:17+00:00Siti Zubaidahzubaidahsitid63@gmail.comSustiyahsitizubaidah@agr.upr.ac.idSri Endang Agustina Rahayuningsihsitizubaidah@agr.upr.ac.idYustinus Sulistiyantosulistiyanto_y@yahoo.co.uk<p>Kalampangan Village is known as a transmigration area that has advanced in the agricultural sector, especially vegetable crops and is the largest supplier of vegetables in Palangka Raya City. One effort to increase peat soil fertility is through fertilization. So far, fertilization has mostly used inorganic fertilizers. Excessive inorganic fertilizer can disrupt soil health, besides being expensive and sometimes rare on the market. Farmers now cannot clear land by burning it, so that the resulting weeds pile up around the land. At harvest time, a lot of harvest waste is not utilized optimally. So far, it has only been buried in the ground fresh as green manure and animal feed. One effort to overcome the problem of accumulated weeds and crop residue is to make organic fertilizer (compost). Compost contains nutrients that plants need and is able to repair soil structure damaged by too much inorganic fertilizer. The objectives of the activity are: 1) Utilizing agricultural waste as organic fertilizer; 2). Providing skills in making quality organic fertilizer. The method used is counseling and training in making organic fertilizer. The extension and training activities were attended by 10 members of the farmer group. Training on making compost was carried out using broadleaf weeds and sweet corn harvest waste. Composting is carried out for 3 weeks to 1 month. The characteristics of compost that is ready to use are blackish brown color, crumb structure, coolness and compost aroma. The compost produced is of sufficient quality with the nutrient content N, P and K meeting organic fertilizer quality standards. Farmers are very enthusiastic about making compost and hope that later it can be applied in growing vegetables in Kalampangan Village.</p>2024-10-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Siti Zubaidah, Sustiyah, Sri Endang Agustina Rahayuningsih, Yustinus Sulistiyantohttps://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/article/view/16634Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang Infeksi Menular Seksual pada Remaja di SMAN 4 Palangka Raya2024-10-29T09:08:32+00:00Silvani Permatasarisilvani.permatasari@med.upr.ac.idRatna Widayatiratnawidayati12@gmail.comSepti Handayanisilvani.permatasari@med.upr.ac.id<p>Sexually Transmitted Infection (STI) is an infection triggered by bacteria, viruses, protozoa, parasites and fungi which is transmitted mainly through sexual contact, including anal and oral. Apart from that, STIs can also be transmitted through direct contact with contaminated objects, for example towels, sex toys, syringes, thermometers, and also through pregnant women to their fetuses or during the birth stage. One age group that is vulnerable to STIs is teenagers. Teenagers are more often encouraged to explore sexual experiences, which can increase the risk of experiencing STIs. One of the problems of teenagers at SMAN 4 Palangka Raya based on the results of interviews with students related to STI cases is the low level of knowledge about STIs. This service activity aims to increase teenagers' knowledge about STIs and spread this knowledge to the surrounding environment. The method used is a lecture containing material about the definition and meaning of STIs, the causes of STIs, symptoms caused by STI-causing agents in both men and women, how STIs are transmitted and how to prevent them. Service activities begin with socialization, implementation and evaluation of results. The implementation of Community Service activities in the form of efforts to increase knowledge about sexually transmitted infections in adolescents at SMAN 4 Palangka Raya was successful, participants enthusiastically listened to the material presented. There was a significant increase in knowledge after counseling compared to the pretest. Counseling can increase students' knowledge about the types of STIs and their complications.</p>2024-10-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Silvani Permatasari, Ratna Widayati, Septi Handayanihttps://e-journal.upr.ac.id/index.php/jpm-upr/article/view/16785Pelatihan Pembuatan dan Penerapan Ecoenzyme di Pondok Pesantren Darul Amin Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Organik2024-11-01T12:08:38+00:00siti ma'rifahsiti.maifah@pet.upr.ac.idShesanthi Citrarianasiti.ma’rifah@pet.upr.ac.idSeptaria Yolan Kalalinggisiti.ma’rifah@pet.upr.ac.idErni Dwi Puji Setyowatisiti.ma’rifah@pet.upr.ac.id<p>Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak kota di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang penyumbang sampah terbesar di dunia. Indonesia adalah penyumbang sampah terbesar kedua dengan volume 187,2 juta ton/tahun, dengan China pada posisi pertama dengan 262,9 juta ton/tahun. Pada tahun 2003, seorang doktor dari Thailand bernama Dr. Rosukon Poompanvong menerima penghargaan dari FAO atas penemuan eco enzyme. Program ini merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat pada pondok pesantren Darul Amin agar dapat memanfaatkan sampah dapur organik yang sudah tidak terpakai menjadi bermanfaat untuk lingkungan. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, 13 Oktober 2024. Sebelum memulai kegiatan, terdapat beberapa tahapan persiapan, antara lain berupa koordinasi awal dengan pimpinan pondok pesantren, survey waktu dan tempat pelaksanaan serta pendataan target peserta. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus dan santri pondok pesantren sebanyak 38 orang. Kegiatan berupa pembelajaran bersama dengn pakar menggunakan metode ceramah dan diskusi,kemudian diakhiri dengan demonstrasi pembuatan produk eco enzyme.</p>2024-11-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 siti ma'rifah, Shesanthi Citrariana, Septaria Yolan Kalalinggi, Erni Dwi Puji Setyowati