Studi Faktor-Faktor Dominan Konstruksi Ramping dan Pemborosan Pada Proyek Gedung di Kota Palangka Raya

Authors

  • David Yan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
  • Rudi Waluyo Universitas Palangka Raya
  • Waluyo Nuswantoro Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.52850/jptupr.v4i2.15360

Keywords:

gambut, konstruksi ramping, pemborosan, proyek konstruksi

Abstract

Proyek konstruksi adalah kegiatan usaha yang bersifat kompleks, tidak terjadi secara rutin, dan setiap proyek memiliki keunikannya masing-masing dan tidak terdapat dua atau lebih proyek yang sama persis. Proyek konstruksi gedung di Kota Palangka Raya memiliki keunikan tersendiri karena sebagian besar dibangun di lahan gambut. Tanah gambut dapat menimbulkan masalah bagi konstruksi karena memiliki kekuatan geser yang rendah dan permeabilitas yang tinggi. Pada pembangunan proyek konstruksi di lahan gambut dibutuhkan manajemen konstruksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Namun di lapangan masih banyak permasalahan yang terjadi dalam proyek konstruksi, salah satunya adalah pemborosan. Untuk dapat meminimalisir terjadinya pemborosan maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkenalkan teknik konstruksi ramping untuk meningkatkan nilai dan mengurangi pemborosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan pemborosan dan konstruksi ramping yang diterapkan pada proyek gedung di lahan gambut Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor yang menangani proyek bangunan gedung yang terdaftar pada LPSE Kota Palangka Raya pada tahun 2019 sampai 2023. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dari bulan oktober 2023- januari 2024. Responden merupakan direktur, project manager, manajer teknik dan quality engineer sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pemborosan yang paling dominan terjadi adalah faktor cuaca buruk dengan nilai mean 4,733 dan nilai standar deviasi 0,449. Faktor konstruksi ramping yang paling dominan diterapkan adalah faktor pemeriksaan kualitas dan pemeriksaan keselamatan dengan nilai mean 4,996 dan standar deviasi 0,182.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-10-03