Uji Konsentrasi Ekstrak Pasak Bumi (Eurycoma longifolia) terhadap Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.)
DOI:
https://doi.org/10.52850/jptupr.v5i1.19873Keywords:
alpukat, ekstrak pasak bumi, penyakit bercak daunAbstract
Penyakit bercak daun pada alpukat sangat penting karena dapat menyebar ke jaringan tanaman, seperti pada ranting, bunga, buah sehingga menyebabkan kematian tanaman, serangan dimulai dari lahan hingga ke penyimpanan (penyakit pasca panen). Tujuan penelitian yaitu untuk menguji konsentrasi ekstrak pasak bumi yang efektif dalam menghambat penyakit bercak daun yang disebabkan oleh jamur patogen C. gloeosporioides pada tanaman alpukat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 4 taraf perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari 4 taraf, yaitu: P0 (control/tanpa ekstrak pasak bumi), P1 (ekstrak pasak bumi konsentrasi 15%), P2 (ekstrak pasak bumi konsentrasi 20%), dan P3(dikonafenazol 0,6 ml.L-1). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan ekstrak pasak bumi konsentrasi 20% (P2) mampu menghambat pertumbuhan bercak daun oleh jamur patogen dengan lama inkubasi rata-rata 6,2 hsi, mampu menekan jumlah bercak yang tumbuh pada daun dengan rata-rata jumlah bercak 17 dibanding dengan perlakuan ekstrak pasak bumi pada konsentrasi 15% (P1) dengan masa inkubasi yang lebih pendek dan jumlah bercak yang muncul pada daun lebih tinggi. Perlakuan ekstrak pasak bumi dengan konsentrasi 20% (P2) mampu menekan pertumbuhan patogen C. gloeosporioides dengan efektivitas pengendalian 59,14%, namun efektivitasnya lebih rendah dari dekonafenazol 0,6 ml.L-1 yang memiliki efektivitas pengendalian sebesar 71,63%.