Studi Komparatif Sosial Lembaga Pada Desa Wisata Gamplong dan Desa Wisata Pulesari Kabupaten Sleman Sebagai Penggerak Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif

Authors

  • Erni Dwi Puji Setyowati Universitas Palangka Raya
  • Edouard Aryadi Supriyadi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo, Yogyakarta
  • Zuliyan Agus Nur Muchlis Majid Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Hasnur

DOI:

https://doi.org/10.52850/jptupr.v2i2.5478

Keywords:

comparative studies, creative economy, ,ocial processes of institutions, tourist village, Yogyakarta

Abstract

Kota Yogyakarta terkenal dengan jenis wisata yang khas, yaitu jenis wisata budaya sebagai cagar budaya Jawa. Dewasa ini para wisatawan mulai menggemari tempat wisata yang tidak hanya sekedar menyajikan keindahan alamnya saja tetapi lebih kepada interaksi masyarakat. Oleh karena itu mulai berkembang jenis wisata minat khusus, yaitu wisata alternatif yang disebut desa wisata. Desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman berkembang sangat dinamis dan mampu menggerakkan sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Desa wisata Gamplong termasuk dalam sektor ekonomi kreatif bidang kerajinan (handycraft), sedangkan Desa Wisata Pulesari mengusung konsep Go Green and Back to Nature dengan permainan interaktifnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis proses sosial lembaga yang tedapat pada Desa Wisata Gamplong dan Desa Wisata Pulesari untuk dijadikan sebagai acuan desa wisata lain mengembangkan potensi yang dimiliki dari segi ekonomi kreatif yang berbeda. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik triangulasi data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan Desa Wisata Pulesari dan Desa Wisata Gamplong melalui beberapa tahap perkembangan kelompok dimana tahap dependency and inclusion yang terjadi di Desa Wisata Pulesari aktor yang berperan untuk menggerakkan masyarakat adalah Bapak Amin Sarjana sedangkan pada Desa Wisata Gamplong adalah masyakat pengrajin tenun dan serat alam. Tahap counterdependency and fight yang ada pada kedua desa wisata terletak pada sumber daya manusia yang sebagian masyarakat belum memahami hakikat akan pentingnya wisata dan potensi wisata yang dimiliki. Kemudian tahap trust and structure dimana kedua desa wisata masing-masing telah memiliki struktur organisasi yang dibangun bersama setelah melewati konflik yang terjadi sebelumnya. Tahap work pada kedua desa wisata telah berjalan dengan adanya pembagian kinerja pada struktur organisasi dan adanya rencana program jangka menengah serta kerjasama dan pelatihan dengan pihak terkait yang telah dilaksanakan. Tahap termination yang dilakukan pada kedua desa wisata masing-masing dengan mengadakan rapat evaluasi kinerja setiap bulan.

Kata Kunci: desa wisata, ekonomi kreatif, proses sosial lembaga, studi komparatif, Yogyakarta

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-09-20