Runtun Waktu 119 Tahun Standardized Precipitation Index (SPI) 12 Bulanan Di Sebagian DAS Kahayan Tengah, Sebagian DAS Sebangau Hulu, Dan Sebagian DAS Katingan Hilir, Provinsi Kalimantan Tengah

Authors

  • Bismart Ferry Ibie Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertaanian, Universitas Palangka Raya
  • Mahdi Santosa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya
  • Cakra Birawa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya
  • Ici Piter Kulu Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.52850/jptupr.v3i1.8614

Keywords:

runtun waktu, SPI, DAS

Abstract

Salah satu varibel biogeofisik penting untuk menggambarkan karakteristik wilayah tertentu, baik berdasarkan batas administrasi maupun batas Daerah Aliran Sungai (DAS)/Sub DAS adalah informasi tentang curah hujan. Dalam kaitannya dengan Pengelolaan DAS, informasi ini harus dapat diolah dan dimanfaatkan dengan baik, sehingga Rencana Pengelolaan DAS yang disusun berdasarkan Karakteristik DAS tersebut, dapat mendukung secara maksimal berbagai kegiatan perencanaan pembangunan dalam periode tertentu. Standardized Precipitation Index/SPI (Indeks Kekeringan Terstandarisasi/IKT), merupakan salah satu bentuk analisis Curah Hujan yang dapat memberikan informasi tentang tingkat kebasahan dan kekeringan suatu wilayah baik dalam batas administrasi atau sesuai batas DAS/Sub DAS tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2023 di Palangka Raya dengan Cakupan Wilayah studi sekitar 55,66 Km2. Data ditabulasi dengan menggunakan Excell 2010, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Perangkat Lunak DrinC V 1.7 (91). Disimpulkan bahwa: Hampir 75% Kriteria SPI selama 119 tahun berada dalam Kriteria SPI Normal, dimana CH terbanyak sekitar 2.250 mm/tahun berjumlah 33 tahun, dengan Nilai SPI sekitar nol (0) sebanyak 34 tahun; Kejadian SPI Sangat Basah dimulai dari tahun 1955-1956, dimana Kejadian SPI Sangat Basah terjadi sebanyak 3 tahun, yaitu pada tahun: 1955-1956, 1984-1985, dan 2010-2011 yang merupakan tahun terbasah dari keseluruhan periode tahun yang dikaji. Sedangkan kejadian SPI Sangat Kering terjadi sebanyak 4 tahun, yaitu pada tahun: 1961-1962, 1965-1966 sebagai tahun terkering dari seluruh tahun yang dikaji, dan tahun 1969-1970, dan tahun 1972-1973; Kriteria SPI Agak Basah, Basah, dan Sangat Basah, masing-masing sebesar 7,56%; 4,20%; dan 2,52% dengan 72,27 masing-masingĀ  1 dalam 13,22 Tahun/13 Tahun, 1 dalam 23,80 Tahun/24 Tahun, dan 1 dalam 39,67 Tahun/40 Tahun. Sedangkan Kriteria SPI Agak Kering, Kering, dan Sangat Kering, masing-masing sebesar 3,36%; 6;72%; dan 3,38% dengan Tingkat Kerawanan (severity), masing-masing adalah: 1 dalam 29,75 Tahun/30 Tahun, 1 dalam 14,88 Tahun/15 Tahun; dan 1 dalam 29,75 Tahun/30 Tahun. Sedangkan untuk Kriteria SPI Normal adalah 72,27% dengan Tingkat Kerawanan (Severity) sebesar 1 dalam 1,38 Tahun/1 Tahun; Meskipun Kriteria SPI Sangat Kering dan Sangat Basah dengan Persentase Kejadian masing-masing sebesar 2,52% dan 3,38% relative rendah. Akan tetapi, frekuensi dan interval waktu kejadian untuk Tingkat Kerawanan Sangat Kering dan Sangat Basah, sejak tahun 1955-1956 hingga tahun 2020, menunjungkan rentang Nilai SPI yang cenderung semakin besar dengan periode yang semakin pendek terjadi pada tahun-tahun berikutnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-03-15