Mata pencaharian masyarakat di Desa Banyu Landas pada umumnya sebagai penyadap karet dan karyawan di perusahaan batu bara. Meski begitu tidak semua masyarakat Desa Banyu Landas bekerja di lapangan. Masa awal hingga pasca COVID-19 berdampak tidak baik pada mata pencaharian masyarakat, sehingga perlu adanya alternatif lain agar mampu memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Desa Banyu Landas memiliki tanaman khas berupa tanaman Jelai. Jelai adalah tanaman sorgum khas Kalimantan Tengah berbentuk biji-bijian. Keunikan dari biji-bijian tanaman Jelai terlihat dari karakteristiknya. Biji Jelai memiliki lubang di tengahnya, bertekstur keras dan licin serta tidak mudah lapuk. Jelai biasa terbagi menjadi 2 (Dua) jenis, yaitu Jelai Pilus dan Jelai Batu. Biji Jelai memiliki karakteristik yang sangat cocok menjadi bahan baku pembuatan aksesoris. Mahasiswa berinovasi dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat melalui pembuatan kerajinan tanaman khas daerah berupa aksesoris dari biji Jelai. Aksesoris dari biji Jelai dapat dikombinasikan dengan manik-manik agar dapat menghasilkan desain yang beragam dan menambah nilai jual. Pembuatan dan penjualan aksesoris dari biji Jelai dapat menyelesaikan permasalahan ekomomi masyarakat pasca COVID-19 di Desa Banyu Landas. Metode yang digunakan yaitu metode observasi dan wawancara dengan melibatkan peserta KKN-T dan memperpraktekan secara langsung