GERAKAN SOSIAL DAN MODEL AGENSI DALAM AKSI PEMBERANTASAN NARKOBA DI KOTA LHOKSEUMAWE
DOI:
https://doi.org/10.59700/jsos.v3i1.2267Keywords:
Gerakan Sosial, Model Agensi, Aksi, Pemberantasan NarkobaAbstract
Artikel ini menunjukkan arti penting Gerakan Sosial dan model agensi dalam aksi
Pemberantasan Narkobadi Kota Lhokseumawe). Isu ini strategis dan menarik diteliti karena Satu
dekade terakhir, mafia narkoba telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat pasarnya.
Realitasnya, penyebarannya meluas baik secara geografis maupun dari segi penggunanya. Satu
dekade lalu, secara geografis penyebarannya berpusat di kota dan tempat-tempat hiburan malam,
saat ini melebar hingga ke pelosok desa. Pengguna narkoba sepuluh tahun lalu terbatas pada
kalangan tertentu, kini tidak lagi terbatas. Anak-anak, remaja dan bahkan terdapat pula disebagian
daerah di Indonesia kaum agamawan pun menjadi pencandunya. Argumen utama tulisan ini
menggunakan kerangka konsep agensi Giddens sebagai gerakan kolektif. Argumen tulisan akan
diakhiri dengan uraian mengenai strategi Agensi gerakan yang bersifat suci karena didorong
melalui justifikasi norma Islam melahirkan keberanian luar biasa masyarakat Ujoeng Pacu
dalam menghadapi mafia narkoba. Artikel ini berangkat dari hasil penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai strategy of inquiry.Data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam, pengamatan memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas
data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya yang diperkaya
dengan studi literatur yang ekstensif.