SOPI KE KOPI: MENGUBAH HABITUS MELALUI MODAL SOSIAL DALAM KEWIRAUSAHAAN
DOI:
https://doi.org/10.59700/jsos.v3i1.2268Keywords:
Strategi Pemasaran; Modal Sosial; Coffeeshop; Start-up BussinessAbstract
Kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting di daerah paska konflik SARA,
selain memberikan manfaat ekonomi juga memberikan manfaat sosial. Coffeeshop merupakan
salah satu bentuk usaha yang memberikan manfaat sosial bagi masyarakat di Kota Tobelo,
Kabupaten Halmahera Utara. Pada tahun 2016, Tampoeroeng Coffeeshop yang dikenal
sebagai ruang diskusi publik yakni tempat berkumpul dan berdiskusi pemuda pemudi di Kota
Tobelo. Tampoeroeng Coffeeshop merupakan inisial dari kalimat Torang Anak Marahai Punya
Coffeeshop. Tampoeroeng Coffeeshop menjadi katalisator perkembangan usaha coffeeshop di
Kota Tobelo, hal tersebut dapat dilihat dari berkembangnya usaha coffeeshop pada tahun 2017.
Mempertimbangkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manfaat sosial dari
perkembangan kewirausahaan dan sektor pariwisata di Kota Tobelo sebagai daerah paska
konflik, menggunakan metode kualitatif–studi kasus. Teknik
Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tampoeroeng Coffeeshop merupakan usaha yang didirikan
oleh lima orang pemuda dengan tujuan untuk “mengkopikan Tobelo” atau mengubah gaya
hidup pemuda atau pemudi dari kebiasaan konsumsi minuman keras (sopi) menjadi kebiasaan
konsumsi kopi, sekaligus mempererat hubungan persaudaraan dan keakraban antar umat
beragama. Untuk menarik pemuda pemudi, pengusaha Tampoeroeng Coffeeshop menggunakan
strategi pemasaran bauran. Selain itu, pengusaha Tampoeroeng Coffeeshop juga memanfaatkan
jejaring, kepercayaan dan nilai-nilai budaya lokal untuk mempertahankan usaha menghadapi
tantangan persaingan antar usaha coffeeshop di Kota Tobelo.