KONSERVASI RUMAH KERAK BETANG DI DESA BUKIT RAWI

Authors

  • Giris Ngini Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
  • Nugraha Sagit Sahay Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.36873/jpa.v5i02.814

Keywords:

Sejarah, Konservasi, Rumah Kerak Betang

Abstract

Peninggalan nilai budaya dari bangunan bersejarah kini hanya dipandang sebelah mata dan dianggap
sebagai cerita masa lampau. Sehingga bila prinsip-prinsip tata nilai dalam arsitektur tradisional Dayak
tidak mengalami perkembangan dengan tata nilai yang berkembang dalam masyarakat, maka arsitektur
tadi melepaskan diri sebagai pernyataan hidup. Dan ini secara filosofi adalah mula dari berakhirnya
arsitektur tradisional Dayak yang asli.
Rumah Kerak Betang milik keluarga Iber.K.Asin adalah salah satu rumah yang menjadi saksi sejarah
terbentuknya desa Bukit Rawi. karena rumah ini dibangun hampir bersamaan dengan lahirnya desa
Bukit Rawi tersebut. agar nilai sejarah dan budaya dari rumah tersebut tidak luntur bersamaan dengan
usia dan kondisi rumah yang semakin rapuh dan tidak terawat dengan baik.
Maka oleh sebab itu sudah sepatutnyalah kita sebagai orang yang menghormati dan menghargai nilai
suatu kebudayaan, terutama kebudayaan daerah Kalimantan Tengah. melakukan upaya konservasi
agar secara historis, makna cultural yang dikandungnya dapat terpelihara dengan baik.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2010-12-31

How to Cite

[1]
G. Ngini and N. . Sagit Sahay, “KONSERVASI RUMAH KERAK BETANG DI DESA BUKIT RAWI”, JPA, vol. 5, no. 02, pp. 18–22, Dec. 2010.

Most read articles by the same author(s)