Peran Ruang Transisi dalam Meningkatkan Privasi dan Kenyamanan Thermal pada Rumah Tropis
DOI:
https://doi.org/10.36873/alibi.v2i01.20350Keywords:
ruang transisi, rumah tropis, kenyamanan termal, privasi, desain pasifAbstract
Perubahan pola perancangan rumah tropis modern sering kali mengesampingkan elemen-elemen tradisional seperti teras, selasar, dan taman depan, yang sebenarnya memiliki peran penting dalam menciptakan kenyamanan termal dan menjaga privasi. Padahal, dalam konteks iklim tropis yang lembap dan panas, ruang transisi menjadi peredam alami terhadap suhu dan intensitas cahaya matahari, sekaligus sebagai buffer sosial antara ruang publik dan privat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ruang transisi dalam rumah tinggal tropis sebagai strategi pasif peningkat kenyamanan termal dan privasi pengguna. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif melalui observasi langsung, pengukuran temperatur dan kelembapan di beberapa rumah tinggal tropis yang memiliki dan tidak memiliki ruang transisi di Kota Palangka Raya, serta wawancara dengan penghuni untuk mengetahui persepsi mereka terhadap kenyamanan dan privasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan ruang transisi seperti teras dan taman depan mampu menurunkan suhu ruang dalam hingga 2–3°C dibandingkan rumah yang tidak memilikinya, serta meningkatkan persepsi kenyamanan dan privasi hingga 75% menurut responden. Temuan ini menguatkan pentingnya mempertahankan dan mengadaptasi elemen ruang transisi dalam perancangan rumah tropis modern sebagai pendekatan arsitektur pasif yang responsif terhadap iklim dan perilaku pengguna.
