Keanekaragaman Jenis Jamur Makroskopis di Hutan Desa Tewah Pupuh Kabupaten Barito Timur
DOI:
https://doi.org/10.37304/bed.v1i1.2196Keywords:
Jamur Makroskopis, Keanekaragaman Jenis, Materi JamurAbstract
Jamur termasuk sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh dari hifa, memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding selnya, dan mengekresikan enzim ekstraseluler ke lingkungan melalui spora, melakukan reproduksi seksual dan aseksual. Jamur makroskopis adalah jamur yang tubuh buahnya berukuran besar (berukuran 0,6 cm atau lebih besar), struktur reproduktif yang terbentuk untuk menghasilkan dan menyebarkan sporanya. Keberadaan jenis jamur di Hutan Desa Tewah Pupuh Kabupaten Barito Timur masih banyak yang belum diketahui dan tidak dibudidayakan. Kurangnya perhatian pemerintah daerah setempat terhadap keanekaragaman dan pelestarian merupakan alasan penting untuk dilakukannya penelitian. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jamur Makroskopis di Desa Tewah Pupuh dan diharapkan dapat membantu pembelajaran siswa di Sekolah Menengah Atas dalam Materi Keanekaragaman Hayati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik Purposive Sampling untuk menjelajah daerah yang terdapat jenis jamur, yaitu dengan dilakukannya pengumpulan data dengan menyusuri area Hutan Desa Tewah Pupuh dengan total luas area 240 m. Data yang dikumpulkan adalah jumlah jenis, jumlah individu jenis, dan jumlah kehadiran jenis. Data dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragaman Spesies (species diversity), dan Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian mendapatkan 16 jenis jamur di Desa Tewah Pupuh, yaitu Lycoperdon pyriforme, Sarcoscypha coccinea, Polyporus sp., Hygrocybe sp., Fomes fomentarius, Mycena overholtsii, Mycena filopes, Thelephora sp., Pleurotus florida , Trametes sp., Cariolus sp., Daedalea sp., Ganoderma sp., Tricholoma sejunctum, Mycena melligena, Microporus sp. Indeks keragaman Jenis (H’) jamur sebesar 2,549. Berdasarkan indikator nilai H’, maka tingkat keragaman jenis jamur di Desa Tewah Pupuh Kabupaten Barito Timur termasuk dalam kategori keragaman sedang yaitu, H’ 1,5 ? H ?3,5. Indeks nilai penting (INP) yang tertinggi mencapai 49,938 % yaitu jenis Mycena melligena, Sedangkan jenis jamur dengan indeks nilai penting (INP) yang rendah yaitu, Mycena filopes dengan nilai (INP) 6,699 %.
Downloads
References
Alexoolus, C.J 1962. Introduction Mycology (Second Edition). New York. Jhon Wiley & Sons, Inc. London.
Apriyanti, Y. 2017. Tentang Inventarisasi Jenis-jenis Jamur Makroskopis di Desa Buntut Bali Kecamatan Pulau Malan Kabupaten Katingan Sebagai Penunjang Materi Jamur di SMA. Skripsi. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Bibi, F. And Z. Ali. 2013. Measurement Of Diversity Indices Of Avian Communities At Taunsa Barrage Wildlife Sanctuary, Pakistan. 23 (2) : 469-474.
Dwidjosoeputro, D.1978. Pengantar Mikologi. Malang. Alumni.
Fachrul, M.F. 2006. Metode Sampling Bioteknologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Gandjar, I. et al. 2006. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia UI
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Indrawati, G,R., Wellyzar, S., dan Ariyanti, O., 2006. Mikologi : Dasar Dan Terapan.
Kountur, R. 2009. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta: PPM.
Mochamad, dkk, 2007. Letak Geografis Provinsi Kalimantan Tengah.
Melisa, 2012. Keragaman Jenis Jamur dan Manfaatnya Bagi Kehidupan. Malang Universitas
Muhammadiyah Malang. Diambil dari
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/05/09/keragaman-jenis-jamur-danmanfaatnya-bagi-kehidupan/ (diakses 3 November 2017)
Odum, E. P. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rusdiana, Irma, 2016. Inventarisasi Jenis-jenis Jamur Makroskopis di Desa Pujon Kecamatan Kapuas Tengah Kabupaten Kapuas Sebagai Penunjang Materi Jamur di SMA . Skripsi. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Ratmiati. 2016. Inventarisasi Jamur Makroskopis di Daerah Perkebunan Karet Desa Baamang Hulu Kabupaten Kota Waringin Barat. Skripsi. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Sulastri. 2015. Inventarisasi Jamur Basidiocymetes yang dapat dikonsumsi Masyarakat di Desa Sukaraja Kecamatan Sukamara Kalimantan Tengah Sebagai Penunjang Materi Jamur di SMA. Skripsi. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Sastrahidayat, Ika Rochjatun. 2011. Mikologi Ilmu Jamur. Malang. Universitas Brawijaya Press.
Suriawiria.Unus. 2002. Budidaya Jamur Tiram.Yogyakarta. Kanisus
Suhardiman, P. 1989. Jamur kayu. Jakarta. Penebar Swadaya
Samsuri, Sulastri, 2015. Struktur Jamur, Reproduksi Jamur, Identifikasi Jamur, Mikoriza, Lumut Kerak. Skripsi. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Sari, D, P 2015. Inventarisasi Jamur Basidiomycetes di Kelurahan Menteng Kota Palangkaraya Sebagai Penunjang Materi Jamur di SMA Dalam Bentuk Bookle. Skripsi. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Triana. 2015. Inventarisasi Jamur Makroskopis Kelas Basidiomycetes di Desa Muara Tapuh Kabupaten Murung Raya Untuk Penunjang Materi Jamur di SMA. Skripsi. Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Tjitrosoepomo. 1998. Morfologi dari Jamur Basidiomycetes. Jakarta
Zoberi, M. H. 1972. Tropical Macrofungi. The Macmillan Press Ltd. London and Basingstoke.
Yuwani, S.H., Irham dan Jamhari. 2014. “Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Air Tawar di Kabupaten Sleman” Agro Ekonomi 25 (2) : 135-143
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 BiosciED : Journal of Biological Science and Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.