Semangka merupakan komoditas hortikultura semusim yang mudah rusak (perishable) sehingga harus dikonsumsi dalam keadaan segar dan harus segera dipasarkan setelah dipanen. Semangka juga diketahui memiliki kandungan kalori yang rendah,tidak mengandung lemak ataupun kolestrol, serta sedkit mengandung natrium, kemudian tak hanya itu semangka juga mengandung antioksidan dan senyawa citrulline, yaitu asam amino yag memiliki kemampuan untuk mengendurkan saluran pembuluh darah, seperti efek viagra (New Scientist, 2009). Tingkat penerimaan masyarakat pada semangka yang tinggi disebabkan karena semua kalangan dan semua golongan umur menjadikan semangka sebagai salah satu buah-buahan yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dengan target pasar yang sangat luas. Peluang peningkatan produksi dan produktivitas semangka di Indonesia masih sangat terbuka lebar baik melalui intensifikasi dan peningkatan teknologi pertaniannya. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju budidaya semangka memberikan keuntungan yang besar karena produktivitas yang tinggi dan masa penanamannya yang singkat (Penebar Swadaya). Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempelajari dan memberikan gambaran tentang potensi pertanian perkebunan semangka dengan melalui implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung keberhasilan dan keberlanjutan program desa, serta meningkatkan minat masyarakat desa dalam bidang pertanian untuk mendukung ketahanan pangan. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di balai benih hortikultura di Desa Mangaris Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan