Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Musik Pengiring Seni Sintren Lais di Desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal

Penulis

  • Bagus Indrawan Universitas Islam Sultan Agung Semarang

DOI:

https://doi.org/10.1234/jt.v4i2.11708

Kata Kunci:

bentuk dan fungsi, pertunjukan, sintren lais

Abstrak

Kesenian sintren lais merupakan salah satu kesenian rakyat yang berkembang di desa Balapulang Kulon sampai saat ini. Sebagai proses ritual yang dipercaya mempunyai kekuatan magi simpatetis, maka seni pertunjukan ditampilkan pada sejumlah perhelatan. Akibatnya persepsi dan respon masyarakat pendukung seni pertunjukan pun mengalami perubahan. Seni pertunjukan tidak lagi semata-mata bagian dari ritual yang memuat magi simpatetis semata, tetapi juga sebagai sarana hiburan dan legitimasi status sosial. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan dan fungsi kesenian sintren lais di desa Balapulang Kulon kabupaten Tegal. Pertunjukan sintren lais terdiri dari bentuk komposisi dan bentuk penyajian. Bentuk komposisi kesenian sintren lais terdiri dari syair, alat musik, tempo dan dinamika. Sedangkan bentuk penyajian terdiri dari tata panggung dan waktu pertunjukan, urutan sajian, tata busana, tata rias, tata suara dan tata lampu. Kesenian sintren lais akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan pola berpikir masyarakat desa Balapulang Kulon kabupaten  Tegal, sehingga faktor lingkungan berpengaruh sekali di dalam pembentukan dan fungsi seni di masyarakat.  Peran fungsi yang masih melekat dan bisa dirasakan sampai saat ini diantaranya fungsi hiburan, komunikasi dan ekonomi sebagai media ekspresi di masyarakat. Peran pemerintah daerah kabupaten Tegal untuk mempromosikan sekaligus menjadikan kesenian sintren lais sebagai seni pertunjukan pariwisata desa.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Bastomi, Suwaji. 1988. "Apresiasi Kesenian Tradisional". Semarang: IKIP Semarang Press.

Direktorat Seni Tradisi Jawa Tengah. 2003. Kompilasi. Semarang: Dewan Kesenian Jawa Tengah.

Haviland, W.A. 1999. Antropologi Terjemahan: R.G. Soekadijo. Jakarta: Erlangga.

Iswidayati, Sri. 2006. Pendekatan Semiotik Seni Lukis Jepang Periode 1980-1990 Kajian Estetik Seni Lukis Jepang Wabisami. Semarang: UPT Unnes Press.

Jazuli, M. 1994. "Telaah Teoritis Tari". Semarang: IKIP Semarang Press.

-----------. 2001. "Diktat Teori Kebudayaan". Semarang: Sendratasik Unnes.

Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lindsay, Jennifer. 1991. Klasik Kitsch Kontemporer Sebuah Studi Tentang Seni Pertunjukan Jawa Terjemahan Nin Bakdi Sumanto. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Masunah, J dan Nara Wati. 2003. Seni dan Pendidikan Seni (Sebuah Bungarampai). Bandung: P4ST UPI.

Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago: Northwestern University Press.

Miles & Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills: Sage Pulications.

Peursen, C.A. Van. 1976. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ridwan. 2008. Mistisme Simbolik dalam Tradisi Islam Jawa. Jurnal Studi Islam dan Budaya. Vol. 6. No. 1. Januari-Juni 2008. Halaman 91-109. Purwokerto: P3M dan STAIN.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2000. Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STSI Bandung.

------------------------------. 1987. "Peranan Pendidikan Kesenian dalam rangka Pengembangan Kebudayaan Nasional". Makalah disampaikan pada seminar Dosen Program Studi dan Guru Seni SLTA di IKIP Semarang.

Sedyawati, Edi. 1980. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

---------------------. 2007. Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sinaga, Syahrul Syah. 2001. "Akulturasi Kesenian Rebana" dalam Jurnal Harmonia. Semarang: Sendratasik FBS Unnes.

Soedarsono, R.M. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era-Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumaryanto, Totok. 2007. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Unnes Press.

Susetyo, Bagus. 2007. Pengkajian Seni Pertunjukan Indonesia. Semarang: Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni.

Thohir, Muhadirin. 1994. "Masalah Seni Budaya Islam Tinjauan dari Aspek Kebudayaan". Semarang: IKIP Semarang.

Wardhana, Wisnoe. 1990. Pendidikan Seni Tari Buku Guru SMP. Jakarta: Depdikbud.

Diterbitkan

— Diperbaharui pada 02-01-2024

Cara Mengutip

Indrawan, B. (2024). Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Musik Pengiring Seni Sintren Lais di Desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal. Tambuleng, 4(2), 12–21. https://doi.org/10.1234/jt.v4i2.11708

Terbitan

Bagian

Tambuleng (Jurnal Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik)