INTERFERENSI BAHASA DAYAK NGAJU DALAM MENULIS TEKS NEGOSIASI PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 TIMPAH
DOI:
https://doi.org/10.1234/jt.v3i1.4952Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran tentang terjadinya interferensi bahasa Dayak Ngaju dalam menulis teks negosiasi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Timpah. Tujuan khususnya adalah mendeskripsikan interferensi tataran morfologi bahasa Dayak Ngaju dalam menulis teks negosiasi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Timpah melalui kompetensi dasar 4.10 menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup secara lisan dan tullis.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi dan teks negosiasi melalui penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi partisipan dan dokumentasi. Sampel yang diperoleh dengan menggunakan random sampling dan didapati sampel penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah 161 orang siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, hasil dari penyebab terjadinya interferensi dapat peneliti lihat melalui timbulnya penutur terbiasa menggunakan dua bahasa pada saat di lingkungan sekolah, terkadang guru-guru yang mengajar juga menggunakan bahasa Dayak Ngaju sehingga dapat mempengaruhi penggunaan bahasa yang tidak formal, sehingga peserta didik dalam membuat teks negosiasi juga mengalami hambatan dan tidak bisa menggunakan bahasa yang formal pada saat membuat teks negosiasi. Sesuai dengan hasil yang diteliti dari teks dialog negosiasi, bentuk verba yang sering terjadi interferensi adalah verba berprefiks me, salah satu contoh bentuk fonem dasar me- terdapat kata meuntung yang memiliki makna gramatikal ‘untung’ yang artinya syukurilah semua dagangan saya sudah habis terjual. Verba bersufiks –kan dapat di gunakan dalam kalimat imperatif, pasif dan keterangan tambahan. Sesuai dengan hasil yang diteliti, terjadinya interferensi dari dialog diatas adalah kata yang akhiran -kan. Contohnya dalam kata bisa menjadi bisa-kan yang memiliki makna gramatikal ‘bisa’ artinya tidak bisa jualan keliling karena semua jualan saya jadi basah akibat dari hujan yang deras. Bentuk verba konfiks/ klofiks yang sering terjadi interferensi dari dialog tersebut adalah kata dasar ber-an, per-kan, per-i dan ke-an. Contohnya, bentuk verba ber-an kata dasar bisa menjadi berbisakan, kata dasar akan menjadi berakan. bentuk verba ber-an di mulai dari kata dasar bagi menjadi kebagian.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Tambuleng
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.