PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LALAP KECAMATAN PATANGKEP TUTUI KABUPATEN BARITO TIMUR SETELAH ADANYA PERTAMBANGAN BATU BARA PT. GUNUNG EMAS ABADI (GEA)
DOI:
https://doi.org/10.59700/jsos.v1i1.866Keywords:
Perubahan Sosial Ekonomi, Pertambangan Batu Bara, Masyarakat TransisiAbstract
Latar belakang dari penelitian ini didasarkan kepada seperti apa bentuk perubahan sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Lalap Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur setelah berdirinya pertambangan batu bara milik PT. Gunung Emas Abadi (GEA) di desa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Lalap Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur, setelah adanya tambang batu bara PT. Gunung Emas Abadi (GEA). Yang menjadi fokus penelitian ini adalah perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Lalap setelah adanya PT. Gunung Emas Abadi (GEA), perbandingan pendapatan/upah masyarakat non pekerja tambang dengan para karyawan tambang di PT. Gunung Emas Abadi (GEA) tersebut, serta perubahan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setelah adanya PT. Gunung Emas Abadi (GEA). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara dengan 5 orang informan dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta arsip yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Dan teknik analisa data yang peneliti gunakan adalah reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi hasil temuan lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi di Desa Lalap Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur setelah masuknya perusahaan tambang batu bara milik PT. GEA (Gunung Emas Abadi) ke desa ini meliputi perubahan yang terjadi pada mata pencaharian masyarakat, perubahan dari segi masyarakatnya yang bertransformasi dari masyarakat tradisional menuju tahapan awal dari masyarakat moderen atau yang dapat di istilahkan sebagai masyarakat transisi, dan perubahan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang terjadi antara lain hubungan komunikasi atau kebersamaan antar masyarakat menjadi berkurang intensitasnya, adanya pergeseran makna dalam nilai-nilai kegotong-royongan di Desa Lalap, serta perubahan pada gaya hidup seperti gaya berpenampilan anggota masyarakatnya yang selalu mengikuti mode. Saran dari penelitian ini adalah masyarakat harus selalu siap terhadap perubahan yang bisa terjadi kapan saja serta perusahaan harus juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup yang ada di desa ini, dan pemerintah juga harus melakukan pengawasan agar jangan sampai menghancurkan lingkungan hidup yang ada.