Vol. 2 No. 1 (2019): DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT PERKOTAAN

					View Vol. 2 No. 1 (2019): DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Kelompok anak dan remaja adalah kelompok yang sedang mencari identitas diri mereka sendiri, sehingga menu yang disajikan kepada mereka berpotensi untuk disantapnya, tanpa pikir panjang. Keadaan ini mereka refleksikan dengan tindakan kekerasan, minuman keras dan balapan motor di ruang publik sebagai representasi reaksi atau respon mereka untuk menjawab dinamika lingkungan sosial yang dianggap kurang bersahabat dengan mereka.

Konteks pemikiran di atas, menjadikan anak dan remaja sebagai kelompok yang selalu disalahkan oleh lingkungan sosialnya. Tidak disadari bahwa mereka (lingkungan sosial) memiliki kontribusi yang besar sebagai pembentukan karakter anak dan remaja sebagai generasi yang peduli dan responsive terhadap dinamika kehidupan masyarakat masa kini. Bahkan dalam dinamika masyarakat global yang sarat dengan persaingan, maka tantangan yang dihadapi adalah membangun manusia yang kreatif, inovatif dan transformative sebagai upaya merespon dinamika persaingan global yang semakin kuat.

Pada sisi lain, kita meletakkan harapan yang besar kepada orang tua dan tokoh masyarakat sebagai pembina, pengasuh dan teladan, bahkan sebagai teman akrab bagi anak dan remaja melalui penanaman nilai-nilai keagamaan. Sebagai pembentukan karakter anak, orang tua harus menyadari bahwa anak dan remaja selalu dihadapkan dengan lingkungan yang berbeda-beda, maka nilai-nilai keagamaan yang diajarkan tidak hanya pada nilai emosional keagamaan, tetapi juga unsur-unsur rasionalitasnya. Dengan semikian mereka memiliki daya respon yang luat untuk merefleksikan dunia sosial yang semakin kompleks dewasa ini.

Di samping itu, terdapat pula pengaturan sosialĀ  berdasarkan tatanan adat, khususnya bagi penyimpangan norma dalam hal perkawinan adat, dilakukan upacara perkawinan adat ticak kacang, sebagai perwujudan tatanan adat yang memiliki kecenderungan tanggung jawab sosialĀ  dari komunitas adat untuk mengembalikan mereka ke jalan adat yang bersifat harmonis.

Harapan kita, Pendidikan dan penanaman nilai-nilai sosial budaya dan keagamaan tersebut sebagai proses yang berlangsung secara berkelanjutan, mengikuti dinamika kehidupan masyarakat, sehingga mereka memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang mampu merefleksikan nilai-nilai dari luar ke dalam dinamika pemikiran dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan remaja.

Palangka Raya, 17 Pebuari 2019

Ketua Dewan Redaksi

Published: 2019-02-02