Pengurangan Risiko Bencana Abrasi di Pesisir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah

Authors

  • Arinda Dinnia Widyanti Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, Indonesia
  • Ely Nurhidayati Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, Indonesia
  • Mochammad Meddy Danial Jurusan Teknik Kelautan, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36873/sjt.v1i1.17067

Keywords:

Abrasi, Mitigasi, Mempawah Hilir, Pola Aktifitas, Pesisir

Abstract

Bencana abrasi merupakan fenomena pergerakan air laut yang secara signifikan dapat memengaruhi keberlanjutan wilayah pesisir, termasuk wilayah pesisir di Kecamatan Mempawah Hilir yang rentan terhadap abrasi. Fenomena ini mengakibatkan adanya pengurangan daratan sehingga berpengaruh pada penggunaan lahan, pola aktivitas, hingga tata ruang. Pengurangan risiko bencana abrasi dapat dilakukan melalui perumusan mitigasi yang menggabungkan antara langkah-langkah struktural dan langkah non-struktural. Hal ini dilakukan untuk mencapai efektivitas dan keberlanjutan dari upaya pengurangan risiko bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya pengurangan risiko bencana abrasi di pesisir Kecamatan Mempawah Hilir. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif untuk evaluasi kondisi masyarakat terhadap jenis-jenis mitigasi bencana abrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) pemerintah telah melakukan upaya pengurangan risiko bencana abrasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi; (2) masyarakat secara sadar menyatakan belum aktif dalam kegiatan mitigasi bencana abrasi; (3) upaya pengurangan risiko bencana abrasi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara hybrid; dan (4) rekomendasi mitigasi secara struktural terdiri atas pembangunan struktur penahan dan pelindung pantai serta pengadaan prasarana pendidikan kebencanaan dan evakuasi; serta (5) rekomendasi mitigasi non-struktural terdiri atas penyusunan kebijakan dan perencanaan tata ruang, edukasi masyarakat, dan monitoring evaluasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bidang Pengelolaan Data Dan Sistem Informasi. (2022). Statistik Bencana Menurut Waktu .

Budjang, A. F., Rasyid, A. R., & Ekawati, S. A. (2021a). Kajian Risiko dan Mitigasi Bencana Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Mangarabombang. Jurnal Wilayah &Kota Maritim

Budjang, A. F., Rasyid, A. R., & Ekawati, S. A. (2021b). Kajian Risiko dan Mitigasi Bencana Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Mangarabombang. Jurnal Wilayah dan Kota Maritim, 9(2), 68–81.

Bupati Mempawah Provinsi Kalimantan Barat. (N.D.). Peraturan Daerah Kabupaten Mempawah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mempawah Tahun 2014-2034.

Cipta, H. (2020, December 1). Pemuda dan Mangrove, Upaya Penanggulangan Abrasi Pantai di Mempawah

Firdaus, Chaerul, M., & Gusty, S. (2022). Analisis Pengurangan Risiko Bencana Abrasi Pantai di Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia , 7(4).

Firdaus, Multazam Mustadjab, Diva Auliya Yuniar, & Ayu Ariani. (2022). Pendekatan Kearifan Lokal Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Abrasi Pantai di Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Formosa Journal of Sustainable Research, 1(3), 397–408.

Fredy Arianto, M. (2020). Potensi Wilayah Pesisir di Negara Indonesia. Jurnal Geografi, Xx(Xx).

Ginanjar, C. (2023). Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Pendekatan Penginderaan Jauh di Kecamatan Mempawah Hilir. Jurnal Laut Khatulistiwa, 6(3), 2614–8005.

Lestariningsih, S. P., Widiyastututi, T., & Dewantara, J. A. (2021). Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove di Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Naturalis - Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 10(1).

Oktaviani, Z. (2016). Perubahan Garis Pantai Akibat Kerusakan Hutan Mangrove di Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 4(1).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2010 Tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. (N.D.).

Ruhaidani, E., Irawan, F. A., Perdana, Y., & ... (2019). Perubahan Garis Pantai Akibat Abrasi di Desa Keraya Kecamatan Kumai Kalimantan Tengah. Seminar Nasional

Siregar, S. (2022, February 19). Puluhan Meter Pantai Tanjung Burung Abrasi, Butuh Batu Pemecah Ombak. Pontianak Post.

Susanto, E. (2021). Sejak 1970, Tanjung Burung Mempawah Kehilangan 2,5 Kilometer Bibir Pantai . Suara Kalbar.

Downloads

Published

2025-04-11
Abstract viewed = 0 times