Kajian Parameter Kontekstual dalam Arsitektur
Studi Arsitektur yang Berakar Pada Tempat
DOI:
https://doi.org/10.36873/alibi.v2i01.20497Keywords:
ArsitekturAbstract
Pemikiran arsitektur postmodern menyatakan bahwa arsitektur harus diinterpretasikan secara plural sehingga memiliki kekayaan makna, dimana pluraisme secara filosofis berarti melawan semua bentuk totalitas, menghargai perbedaan dan keberagaman termasuk didalamnya lokalitas, regional dan keunikan lokal untuk menciptakan keragaman bahasa arsitektur. Berdasarkan pemikiran diatas maka dalam perancangan karya arsitektur tidak lepas pada makna akan tempat. Untuk membangunan suatu karya arsitektur yang memiliki makna maka seorang arsitek harus memperhatikan konteks dimana tempat bangunan tersebut akan berdiri, serta memperhatikan kondisi lokal lingkungan sekitarnya, alamnya atau ketetanggaannya sebagai suatu keunikan lokalitas yang meliputi fisik lingkungan dan sosial budaya masyarakat termasuk sejarah yang dimilikinya. Penelitian kualitatif ini didasarkan pada pendekatan teoritis yang mendefinisikan tentang parameter kontekstual berakar pada tempat dan kajian desain yang mewujudkan parameter tersebut. Pembahasan penelitian ini meliputi tiga skala, yaitu (1) skala makro, (2) skala messo dan (3) skala mikro, dan contoh penerapannya dalam desain arsitektur.
