Studi Budidaya Jamur Kuping (Auricularia auricula) dengan Variasi Jenis Substrat dan Konsentrasi Supplemen

Authors

  • Arif Yachya Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Sulistyowati 1 Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Awalul Fatiqin Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Ria Windi Lestari Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Umi Novita Fitriah Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Decenly Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Rahayu Opi Anggoro Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36873/borneo.v1i1.7329

Abstract

Terbatasnya stok serbuk gergaji kayu sengon sebagai bahan baku baglog dapat mempengaruhi kelangsungan produksi jamur kuping (Auricularia auricula). Pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku alternatif baglog jamur kuping belum banyak diungkap. Ketiga jenis limbah pertanian yang tersedia melimpah di dataran rendah, yaitu jerami padi (PJP), potongan ampas tebu (PAT) dan serbuk gergaji kayu kelapa (SKK). Peforma pertumbuhan dan hasil panen jamur kuping pada ketiga jenis limbah pertanian tersebut yang dikombinasikan dengan dedak  (0, 5, 10 dan 15%) diinvestigasi pada penelitian ini. Serbuk kayu sengon (SKS) digunakan sebagai kontrol. Hasil menunjukkan bahwa waktu tercepat miselium penuh, pembentukan pinhead dan panen pertama dicapai berturut-turut pada hari ke-17-20, 29-32, dan 39-40 inkubasi oleh baglog SKK. Pengamatan pada hasil panen menunjukkan PJP adalah substrat terbaik dibanding SKS (sebagai substrat kontrol), SKK dan PAT. Sebaliknya, peningkatan konsentrasi dedak berdampak negatif pada hasil panen baglog PJP. Performa hasil panen terbaik diperoleh pada baglog PJP dengan dedak 0 % yaitu 13,67 g (berat basah) dengan berat baglog 240 g (berat basah). Hasil ini lebih tinggi 64,11 % dari hasil panen baglog SKS dengan dedak 5-10%. Pada akhirnya, hasil studi ini merekomendasikan PJP sebagai substrat alternatif pengganti SKS.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Chang S.T dan Miles P.G. 1989. Edible Mushroom and Their Cultivation, Boca raton, CRC Press.

Iriani, H. 2003. Efektifitas Penggunaan serbuk gergaji kayu sengon dan jati dengan perbandingan yang berbeda sebagai medium produksi jamur kuping hitam (Auricularia polytricha). Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Liers C.L, Arnstadt T, Ullrich R dan Hofrichter M. 2011. Patterns of Lignin Degradation and Oxidative Enzyme Secretion by Different Wood and Litter Colonizing Basidiomycetes and Ascomycetes Grown on Beech-Wood. FEMS Microbiol Ecol. 78. (91)-102.

Lu J.V dan Tang A. V. 2006. Cellulolytic Enzymes and Antibacterial Activity of Auricularia polytricha. Journal of Food Science. 51: 668–669.

Praptoyo, H dan Puspitasari, R. 2012. Variasi Sifat Anatomi Kayu Sengon (Paraserienthes Falcataria (L) Nielsen) dari 2 Jenis Permudaan Yang Berbeda. Seminar Nasional Mapeki XV, 6-7 November 2012, Makasar.

Rachim, M, Amir, 2010, Peluang Batang Kelapa Untuk Konstruksi Dan Pembuatan Kusen Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Menengah Kebawah. Symposium Nasional Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Redaksi Trubus. 2014. Jamur Tiram Laba Rp. 42 Juta per Bulan. Trubus. 538. XLV:10-15.

Saha B.C. 2003. Hemicellulose Bioconversion. J. Ind. Microbiol. Biotechnol. 30: 279-91.

Saputra A, Feliyanti, Sunarti R N, Apriani I, Amalia R H T, Nurseha T, Wulan R M S, Fatiqin A. 2022. Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Banyuasin dalam Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Kertas. Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains 1(1). DOI: https://doi.org/10.30998/jpmbio.v1i1.950

Stamets Paul. 1993. Growing Gourmet & Medicinal Mushrooms.Ten Speed Press.

Taurachand Dewraj. 2004. Mushroom Growers' Handbook I. Mushworld.

Wardhani I.Y, Surjokusumo S, Hadi Y.S dan Nugroho N. 2004. Distribusi Kandungan Kimia Kayu Kelapa. Jurnal Ilmu & Teknologi kayu Tropis. 2. (1): 1-7.

Yoon S.J, Yu M.A, Pyun Y.R, Hwang J.K, Chu D.J, Juneja L.R, Maurao P.A.S. 2003. The Nontoxic Mushroom Auricularia auricula Contains a Polysaccharide with Anticoagulant Activity Mediated by Antithrombin. Elsevier. 112: 151–158.

Ramasamy, G dan Rajarajan, A. 2012. Effect of Medicinal Mushroom, Auricularia auricula-judae, Polysaccharides Against EAC Cell Lines. Research Journal of Biotechnology. 7(2):14-17

Downloads

Published

2022-11-04

How to Cite

Yachya, A., Sulistyowati, Fatiqin, A. ., Lestari, R. W. ., Fitriah, U. N. ., Decenly, & Anggoro, R. O. . (2022). Studi Budidaya Jamur Kuping (Auricularia auricula) dengan Variasi Jenis Substrat dan Konsentrasi Supplemen . Journal of Biotropical Research and Nature Technology, 1(1), 21–28. https://doi.org/10.36873/borneo.v1i1.7329

Issue

Section

Articles