Laowomaru: Kisah Samson Dari Pulau Nias sebagai Inspirasi Penciptaan Tari Kontemporer

Penulis

  • Ijes Jenifes Hulu Universitas Palangka Raya
  • Andi Arie Astuti Universitas Palangka Raya
  • Marrisa Aulia Mayangsari Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.37304/jt.v6i1.20790

Kata Kunci:

Laowomaru Kisah Samson, Pulau Nias, Penciptaan seni tari

Abstrak

Penciptaan karya seni tari mengangkat karya tari Laowomaru yaitu karena penulis ingin memperkenalkan kembali cerita legenda dari suku Nias, agar nilai-nilai budaya yang ada tidak akan hilang. Penciptaan karya ini juga memberikan pesan dan motivasi bagi yang menontonnya. Oleh karena itu penulis membuat karya garapan baru tari kontemporer, agar bisa menciptakan gerak yang bebas dengan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan penulis. Metode yang digunakan dalam karya tari ini menggunakan teori penciptaan Hawkins yang dikenal dalam konteks seni yang menekankan bahwa penciptaan seni melibatkan beberapa tahap utama, diantaranya: Eksplorasi, Improvisasi dan Pembentukan. Proyek tari Laowomaru: Kisah Samson dari Pulau Nias bertujuan menciptakan tari kontemporer yang memvisualisasikan karakter Laowomaru dan memperkenalkan legenda tersebut kepada generasi muda, dengan tetap berlandaskan tradisi. Tari ini bermanfaat untuk pelestarian budaya, memperkenalkan tokoh kesatria Nias, serta menjadi inspirasi bagi koreografer lain. Karya ini dikembangkan melalui tahapan eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan berdasarkan teori penciptaan tari Hawkins, serta dianalisis menggunakan teori La Meri. Terdapat 10 penari dari kalangan pelajar dan mahasiswa Palangka Raya. Tari ini menggunakan 52 pola lantai, musik digital berdurasi 12 menit 17 detik, serta tata busana dan riasan yang mencerminkan identitas budaya Nias.

Referensi

Aprizal, Damri. (2016). Unsur-unsur Gerakan Pengantin Pada Upacara Pernikahan di Kota Palembang. Musik Tari. 30. Institut Seni Indonesia Surakarta.

Efen Di, Junarto. (2014). Barongan Jogo Rogo dalam Tradisi Selapan Dino. Seni Pertunjukan. 2. Universitas Semarang.

Hidayat, Venny Agustin. (2020). Gerak dan Rasa dalam Tari Merak Jawa Barat. Gerak. 106. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Indrayuda, (2010). Fenomena Tari Kontemporer Dalam Karya Tari Mahasiswa Sendratasik UNP dan STSI Padang Panjang. Pengertian tari kontemporer. 67.

Kusmayati. (2014). Barongan Jogo Rogo dalam Tradisi Selapan Dino. Seni Pertunjukan. 2. Universitas Semarang.

La Meri, (2022). Bentuk Tari Selendang di Sanggar Helau Budaya Kabupaten Tangamus. Teori bentuk. 13-16. (Skripsi). Universitas Lampung.

Safrina, Novia. (2022). Bentuk Tari Selendang di Sanggar Helau Budaya Kabupaten Tangamus. Teori bentuk. 13-16. (Skripsi). Universitas Lampung.

Seriati, N,N., Wahyuni, T., Wulansari, P. (2020). Tradition as a Source of Dance Choreography Creation. Proceedings of the 4th International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2020)

Taupik, Riska Putri. (2023). Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar dalam Menyusun Pola Lantai Pada Pembelajaran Seni Tari. Pola lantai. 348. Universitas Negeri Padang.

Wulandari, Tiara. (2024). Analisis Bentuk Gerak Tari Nyireh Lima Barintit Muara Enim Sumatera Selatan. Gerak. 196. Universitas PGRI Palembang.

Yulianti. Seni tari. empat unsur utama dalam keindahan yaitu wiraga, wirama, wirasa dan wirupa. https://library.uir.ac.id/. Di akses pada 23 November 2024.

Unduhan

Diterbitkan

24-06-2025

Cara Mengutip

Hulu, I. J., Astuti, A. A., & Mayangsari, M. A. . (2025). Laowomaru: Kisah Samson Dari Pulau Nias sebagai Inspirasi Penciptaan Tari Kontemporer. Tambuleng, 6(1), 18–33. https://doi.org/10.37304/jt.v6i1.20790

Terbitan

Bagian

Tambuleng (Jurnal Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik)

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.