Identifikasi Kesehatan Sungai Menggunakan Pemantauan Biologis Makroinvertebrata Di Sungai Pusur, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia

River Health Identification using macroinvertebrate biological monitoring in the Pusur River, Central Java Province, Indonesia.

Penulis

  • Nanda Satya Nugraha Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
  • Dian Pratama Putra Fakultas Pertanian, Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
  • Mohammad Prasanto Bimantio Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
  • Amallia Ferhat Fakultas Pertanian, Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
  • Rama Zakaria PT. Tirta Investama Pabrik Klaten

DOI:

https://doi.org/10.36873/jht.v18i2.11162

Kata Kunci:

Penilaian biologis, Makroinvertebrata, kesehatan sungai, sungai pusur

Abstrak

Penilaian biologis menjadi salah satu pilihan didalam menentukan kualitas sungai, dalam hal ini adalah terkait dengan kesehatan sungai. Indikator penilaian biologis menggunakan makroinvertebrata akuatik dengan lokasi penelitian di Sungai Pusur yang terletak di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Penggunaan makroinvetebrata menjadi indikator dikarenakan mereka sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air, salah satu yang termasuk adalah golongan EPT (Ephemeroptera, Plecoptera, dan Trichoptera). Sumber cemaran sungai akan mempengaruhi keberadaan EPT dan terdapat makroinvertebrata yang adaptif terhadap cemaran. Penelitian ini dilakukan di tiga stasiun pemantauan yang berlokasi sungai pusur yaitu pada bagian hulu, tengah dan hilir dimana masing masing stasiun memiliki 6 kali pengulangan didalam pengambilan sampel yang diikuti dengan perhitungan nilai indek penilaian makroinvertebrata. hasil kajian menunjukan bahwa pada stasiun hulu dengan nilai indeks 2,11 yang artinya tercemar sedang, pada stasiun tengah dengan nilai indeks 2,40 yang artinya tercemar sedang dan pada stasiun hilir dengan nilai 2,35 yang artinya tercemar sedang. Dari hasil tersebut indikasi cemaran ke sungai sudah dimulai dari kawasan hulu dimana cemaran tersebut berasal dari pembuangan kotoran sapi tanpa olah ke badan sungai, sedangkan pada kawasan tengah dan hilir cemaran yang terjadi disebabkan oleh pembuangan sampah, limbah rumah tangga dan penggunaan pestisida dan pupuk kimia pada ekosistem pertanian.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

24-12-2023 — Diperbaharui pada 24-12-2023