Penilaian Keanekaragaman Hayati Hutan Kota Nyaru Menteng, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah
Biodiversity Assessment of Nyaru Menteng Urban Forest, Tumbang Tahai Village, Bukit Batu District, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province
DOI:
https://doi.org/10.36873/jht.v18i2.11984Kata Kunci:
penilaian keanekaragaman hayati, INP, hutan rawa gambutAbstrak
Hutan Kota Nyaru Menteng berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) seluas ±100 hektar dan informasi keanekaragaman hayatinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengkaji keanekaragaman hayati dan kondisi hutan. Pengambilan data flora menggunakan metode quadrat transect dan data fauna menggunakan kombinasi metode Visual Encounter Survey dan Point Count. Komposisi jenis flora tidak kurang dari 20 jenis, didominasi famili Dipterocarpaceae dengan kerapatan semai 6.170 individu/ha, pancang 1.472 individu/ha, tiang 330 individu/ha, dan pohon 224 individu/ha mengindikasikan permudaan alami mencukupi dan membentuk Kurva J terbalik. INP tertinggi yaitu Combretocarpus rotundatus, Shorea balangeran, Cratoxylon glaucum, Campnosperma coriaceum, dan Palaquium leiocarpum. Keanekaragaman hayati flora menunjukkan keanekaragaman jenis tinggi, kekayaan jenis tinggi, dominansi jenis rendah, dan distribusi jenis hampir merata. Komposisi jenis fauna 45 jenis dengan kelompok mamalia 6 jenis, avifauna 25 jenis, herpetofauna 7 jenis, dan serangga 7 jenis. Keanekaragaman hayati fauna menunjukkan keanekaragaman jenis sedang, dominansi jenis rendah, kekayaan jenis rendah (kecuali avifauna), dan kemerataan jenis cukup. Hutan Kota Nyaru Menteng disimpulkan sangat layak dipertahankan sebagai hutan rawa gambut eksotik dan unik, karena memiliki keanekaragaman hayati cukup tinggi dengan permudaan alami melimpah, kemerataan jenis individu cukup baik, stabil dan keseimbangan ekosistem hutannya masih terjaga dengan baik, serta komposisi jenis dan struktur hutannya cukup bervariasi.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Santosa Yulianto, Rahmad Ade Arianto, Moch. Arifin Setiawan, Reri Yulianti
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.