Potensi Pertumbuhan Tanaman Jelutung Rawa di Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau
Potential Growth of Swamp Jelutung Plants in Jabiren Raya District, Pulang Pisau Regency
DOI:
https://doi.org/10.36873/jht.v19i1.14448Kata Kunci:
Budidaya, Rehabilitasi, Jelutung Rawa, Purposive sampling, korelasiAbstrak
Budidaya tanaman jelutung rawa pada lahan rawa gambut telah banyak dilakukan oleh masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah. Namun upaya budidaya jelutung rentan mengalami kegagalan karena berbagai hal seperti kebakaran lahan dan faktor lainnya. Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kehutanan tahun 2003-2005 telah melakukan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan yaitu kegiatan penanaman di kawasan hutan negara maupun di hutan masyarakat yang lahannya tidak produktif dengan jenis jenis lokal seperti jelutung, pulai, balangeran dan jenis lainnya. Setelah hampir 20 tahun penanaman Jelutung tersebut, informasi terkait dengan pertumbuhan dan potensi getah Jelutung rawa belum tersedia. Tujuan penelitian untuk analisis potensi pertumbuhan diameter dan tinggi tanaman jelutung. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari Oktober-Desember 2023. Lokasi penelitian secara khusus telah dilakukan di Kecamatan Jabiren Raya (Kebun Jelutung bapak Margo) dan (Kebun jelutung di Jabiren) Kabupaten Pulang Pisau. Metode yang digunakan untuk mempelajari dinamika pertumbuhan tanaman jelutung dan potensi getah dilakukan secara purposive sampling yaitu dengan cara memilih dan menentukan tanaman jelutung berdasarkan kelas umur tanaman jelutung dengan intensitas sampling ±5% dari luas areal, hasil pengukuran di analisis melalui uji regresi korelasi dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian yang dilakukan di 2 lokasi menunjukkan hasil pengukuran pertumbuhan diameter dan tinggi dari berbagai Tingkat umur yang bervariasi. Rerata pertumbuhan diameter dan tinggi pohon pada umur 20 tahun (41,72 cm; 14,20 m) lebih besar dari umur 19 tahun (25,19 cm; 10,70m) sedangkan hasil pengukuran Rerata tinggi umur 18 tahun (14,86 m) lebih besar dibandingkan umur 19 dan 20 tahun, hal ini berkaitan dengan jarak tanam dan kondisi tempat tumbuh yang sangat mendukung untuk pertumbuhan pohon menjadi lebih baik.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Sampang Gaman, Johanna Maria Rotinsulu, Raden Mas Sukarna, Penyang, Nuwa
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.