Rancangan Teknik Konservasi Tanah dan Air Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan untuk Mitigasi Bencana Longsor di DTA Giritengah

Design Of Soil and Water Conservation Techniques on Different Types of Land Use for Landslide Mitigation in Giritengah Catchmen Area

Penulis

  • Supriyanto Saputro Universitas Gadjah Mada, Jalan Agro No. 1, Bulaksumur 55281, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36873/jht.v19i2.15014

Abstrak

ABSTRAK

Tanah longsor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Giritengah dipengaruhi oleh kondisi geologis, curah hujan, geomorfologi, jenis tanah, dan praktik penggunaan lahan yang tidak sesuai. Penelitian ini menganalisis kerentanan tanah longsor, menilai dampak penggunaan lahan terhadap kerentanan tersebut, dan merancang struktur konservasi tanah dan air yang sesuai untuk daerah tersebut. Dengan menggunakan analisis GIS dan penilaian overlay peta tematik, penelitian ini mengevaluasi curah hujan, kemiringan lereng, geologi, dan penggunaan lahan untuk menentukan kerentanan tanah longsor. Analisis overlay peta penggunaan lahan dan kerentanan tanah longsor menilai bagaimana jenis penggunaan lahan mempengaruhi risiko tanah longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerentanan tanah longsor yang tinggi mencirikan 44,02% dari DAS, mencakup area seluas 158,69 hektar, sedangkan kerentanan yang sangat rendah hanya mencakup 0,12% (0,79 hektar). Perubahan penggunaan lahan sangat mempengaruhi kerentanan tanah longsor, terutama stabilitas lereng dan laju aliran permukaan. GIS digunakan untuk menentukan teknik konservasi tanah dan air (SWCT) yang sesuai, dengan mempertimbangkan parameter penggunaan lahan, fungsi lahan, tingkat kritis lahan, kritis pengisian air tanah, dan tingkat kerentanan tanah longsor. Di daerah dengan kerentanan tinggi, pendekatan vegetatif dan teknik sipil diterapkan. Langkah vegetatif meliputi penghijauan lingkungan di permukiman desa (38,51 hektar), hutan rakyat intensif (0,13 hektar), dan agroforestri kebun campuran (218,48 hektar). Di daerah lindung, kegiatan serupa mencakup 18,6 hektar, 12,92 hektar, dan 30,10 hektar. Teknik sipil di daerah lindung melibatkan pembangunan 3 penahan air dan 2 penutup selokan, sedangkan di daerah budidaya, dibangun 15 penutup selokan.

KATA KUNCI : Daerah tangkapan, longsor, penggunaan lahan, konservasi tanah dan air

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

29-12-2024