Pengaruh Lama Perendaman Dingin dan Konsentrasi Ekstrak Limbah Gergajian Kayu Jati terhadap Pengawetan Kayu Pinus melalui Uji Kubur

The Effect of Cold Soaking Duration and Teak Sawdust Waste Extract Concentration on Pine Wood Preservation through Graveyard Test

Penulis

  • Tutiana Widya Desiani Program Studi Pengelolaan Hutan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No.36 Surakarta, 57126 Provinsi Jawa Tengah
  • Yus Andhini Bhekti Pertiwi Program Studi Pengelolaan Hutan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No.36 Surakarta, 57126 Provinsi Jawa Tengah https://orcid.org/0000-0001-6850-9995
  • Ana Agustina Program Studi Pengelolaan Hutan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No.36 Surakarta, 57126 Provinsi Jawa Tengah https://orcid.org/0000-0001-8561-3524

DOI:

https://doi.org/10.36873/jht.v20i1.19748

Kata Kunci:

keawetan kayu, lama perendaman, ekstraktif limbah gergajian jati, uji kubur

Abstrak

Penggunaan kayu dengan kelas awet rendah menyebabkan kayu mudah terserang organisme perusak kayu, sehingga perlu dilakukan pengawetan untuk memperpanjang umur pakainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak kayu jati, lama perendaman, dan interaksinya terhadap ketahanan kayu pinus. Bahan pengawet yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak limbah gergajian kayu jati dengan konsentrasi 50 g/L, 100 g/L, dan 150 g/L. Perendaman dingin dilakukan selama 72, 120 dan 168 jam. Ketahanan kayu yang telah diberi perlakuan pengawetan diuji dengan graveyard test. Rata-rata absorbsi ekstrak jati adalah 442,4 kg/m3, dengan absorbsi tertinggi pada perlakuan konsentrasi ekstrak jati 50 g/L dan lama perendaman 168 jam yaitu 497,3 ± 43,8 kg/m3 dan terendah pada perlakuan konsentrasi ekstrak jati 50 g/L dan lama perendaman 72 jam yaitu 362,8 ± 61,1 kg/m3. Rata-rata retensi ekstrak jati adalah 3,3 kg/m3, dengan retensi tertinggi pada perlakuan konsentrasi ekstrak jati 150 g/L dan lama perendaman 72 jam yaitu 4,8 ± 1,7 kg/m3 dan terendah pada perlakuan konsentrasi ekstrak jati sebanyak 150 g/L dan lama perendaman 168 jam yaitu 1,8 ± 1,2 kg/m3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi konsentrasi ekstrak jati dan lama perendaman tidak berpengaruh signifikan terhadap absorbsi dan retensi bahan pengawet pada kayu. Kedalaman penetrasi ekstrak jati dangkal, sehingga perubahan warna kayu contoh uji hanya terlihat di permukaan. Kehilangan berat tertinggi terdapat pada contoh uji dengan perlakuan konsentrasi ekstrak jati 150 g/L dengan lama perendaman 72 jam yaitu 30,4% dan kehilangan berat terendah pada perlakuan konsentrasi ekstrak jati 100 g/L dengan lama perendaman 72 jam yaitu 2,1%. Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi ekstrak jati dan perbedaan lama perendaman terhadap ketahanan kayu pada metode uji graveyard. Perlu adanya keragaman dalam metode pengawetan yang diberikan guna melihat adanya peningkatan arbsorbsi, retensi, dan penetrasi bahan pengawet.

Unduhan

Diterbitkan

27-06-2025