Eksplorasi Pewarna Alami Di Vegetasi Hutan Resort Habaring Hurung Taman Nasional Sebangau Dengan Menggunakan Teknik Ecoprint

Exploration of Natural Dyes in the Forest Vegetation of Habaring Hurung Resort, Sebangau National Park, Using the Ecoprint Technique

Penulis

  • Mei Cintya Angelia Damanik Alumni Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya
  • Yusintha Tanduh Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya, Kampus Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Kotak Pos 2/ PLKUP Palangka Raya (73111A) Kalimantan Tengah
  • Misrita Misrita Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Program Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya
  • Afentina Afentina Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya, Kampus Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Kotak Pos 2/ PLKUP Palangka Raya (73111A) Kalimantan Tengah
  • Desy Natalia Koroh Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya, Kampus Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Kotak Pos 2/ PLKUP Palangka Raya (73111A) Kalimantan Tengah

DOI:

https://doi.org/10.36873/jht.v20i1.20686

Kata Kunci:

ecoprint, pewarna alami, vegetasi hutan, ketahanan warna, Taman Nasional Sebangau

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis vegetasi yang berpotensi sebagai pewarna alami dan mendeskripsikan arah warna, kualitas motif, serta ketahanan warna pada hasil ecoprint dari vegetasi hutan Resort Habaring Hurung, Taman Nasional Sebangau. Latar belakang penelitian ini didasari oleh potensi kekayaan hayati kawasan hutan rawa gambut yang belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber pewarna alami dalam industri kreatif berbasis kearifan lokal. Teknik ecoprint dipilih karena ramah lingkungan dan mampu mengekspresikan bentuk serta warna alami daun secara langsung ke kain.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif melalui observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, serta eksperimen laboratorium. Pengambilan sampel vegetasi dilakukan menggunakan metode transek jalur seluas 0,4 ha. Proses ecoprint meliputi tahapan mordanting, pounding, steaming, fiksasi, serta uji ketahanan warna. Warna dianalisis dengan referensi katalog warna Asianpaints, sedangkan motif dievaluasi berdasarkan kejelasan struktur tulang daun.  Hasil penelitian menunjukkan terdapat 15 jenis vegetasi yang berpotensi sebagai pewarna alami, antara lain Tagula (Litsea sp.), Sepat (Macaranga trichocarpa), Mahang Kirik (Macaranga mauritia), dan Kopi Himba (Coffea sp.). Arah warna yang dihasilkan didominasi oleh nuansa hijau, abu-abu, dan biru. Kualitas motif terbaik ditunjukkan oleh Mahang Kirik dengan struktur tulang daun yang jelas, sedangkan ketahanan warna hasil ecoprint sebagian besar stabil bahkan setelah dua kali pencucian. Hal ini menunjukkan bahwa proses mordanting dan fiksasi dengan mordan tunjung efektif dalam menjaga intensitas warna.  Penelitian ini menyimpulkan bahwa vegetasi di kawasan hutan gambut memiliki potensi besar sebagai pewarna alami melalui teknik ecoprint. Hasil ini diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan produk berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang mendukung konservasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

Unduhan

Diterbitkan

27-06-2025