PEWARNA ALAMI JARENANG PADA BAMBU SEBAGAI BAHAN MENYILIP KERAJINAN ROTAN (Natural Colouration of Jarenang to Bamboo as Plaited Rattan Handicraft)
Antonius Triyadi, Nuwa, Yusintha Tanduh
DOI:
https://doi.org/10.36873/jht.v13i2.300Kata Kunci:
Jarenang, Pewarna alami , anyaman rotan, menyilip.Abstrak
ABSTRAK
Kerajinan rotan merupakan salah satu produk unggulan kota Palangka Raya. Umumnya produk
yang dihasilkan ada yang bermotif dan adanya yang tidak. Permasalahan yang dihadapi Perajin
adalah hanya mampu menghasilkan anyaman tanpa motif (polos), sedangkan konsumen banyak
menginginkan produk yang dihasilkan mempunyai motif yang menampilkan dan menonjolkan
kerajinan khas suku dayak Kalimantan Tengah Mitra sasaran adalah masyarakat produktif
secara ekonomi, yakni kelompok usaha mikro Jawet Bawi Rawi. Unsur pendampingan yang
diusulkan bagi perajin adalah pelatihan dan diversifikasi pemberian motif dengan cara disilip
menggunakan bahan alam dari getah rotan Daemonorop yang umumnya dikenal dengan nama
Jarenang (Dragon blood), dengan tetap menerapkan unsur seni dayak berupa garis lurus dan
lengkung. Kelebihan yang ditawarkan dari pewarna jarenang yaitu tidak terkelupas, tidak luntur /
tidak larut kena air, semakin dijemur semakin mengkilat. Teknik ini bisa dilakukan di atas
lembaran tikar , tas, dompet ataupun lawung dan sumping. Perajin terdiri dari ibu-ibu rumah
tangga dan anak muda .yang mampu mengolah bahan baku dari pembelahan rotan hingga
menganyam. Jumlah produk yang terjual setiap bulan tidak menentu, tergantung jumlah pesanan
dan ada/tidak event-event besar seperti pameran atau pesanan untuk kegiatan seminar yang
dilaksanakan Instansi maupun Lembaga setempat.
Kata Kunci: Jarenang, Pewarna alami , anyaman rotan, menyilip.