Tagar #MosiTidakPercaya dan #MahkamahKeluarga: Peran Media Sosial Instagram sebagai Wacana Protes Dinasti Politik Presiden Jokowi

Authors

  • Mutiara Sarah Hapsari Universitas Jenderal Soedirman
  • Ahmad Sabiq Universitas Jenderal Soedirman
  • Khairu R Sobandi Universitas Jenderal Soedirman

Keywords:

tagar, aktivisme digital, media sosial, analisis wacana kritis, dinasti politik

Abstract

Artikel ini membahas aktivisme digital peran tagar #MosiTidakPercaya dan #MahkamahKeluarga sebagai wacana protes publik praktik dinasti politik Presiden Jokowi. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Teknik pengumpulan data studi kepustakaan. Sumber data, yakni data primer berasal dari tagar di postingan media sosial Instagram @fraksirakyat_id. Kemudian, data sekunder diperoleh dari buku serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian kedua tagar terbentuk karena protes dinasti politik tindakan nepotisme. Kekecewaan publik memunculkan #MosiTidakPercaya pada pemerintahan. Konflik kepentingan antara Anwar Usman Ketua MK sekaligus Paman dari Gibran, mengakibatkan tanggapan buruk dari publik mengubah singkatan MK menjadi “Mahkamah Keluarga”.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-01-30

How to Cite

Mutiara Sarah Hapsari, Sabiq, A., & Sobandi, K. R. (2024). Tagar #MosiTidakPercaya dan #MahkamahKeluarga: Peran Media Sosial Instagram sebagai Wacana Protes Dinasti Politik Presiden Jokowi. Journal Ilmu Sosial, Politik Dan Pemerintahan, 13(1), 378–396. Retrieved from https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JISPAR/article/view/12572

Issue

Section

Articles