RUANG PUBLIK DAN AGAMA MASA DEPAN
DOI:
https://doi.org/10.37304/jispar.v2i2.365Keywords:
Globalisasi,, Public Sphere,, Religiusitas-modernAbstract
Globalisasi tidak memberikan kesempatan bagi entitas apapun untuk bersembunyi dari ranah publik. Dalam konteks keagamaan, maka tak satupun agama dapat menutupi dirinya dari perhatian publik. Globalisasi dengan demikian sekaligus membuka pintu perjumpaan antaragama dalam satu?rumah-global?. Hal inimenghadirkankonsekwensi pelik; persinggungan antar claim of truth yang makin tak terhindarkan! Dalam kondisi demikian, paham Sekularisme dan Pluralisme bersemai perlahan dalam relung-relung kehidupan umat beragama. Menawarkan netralitas sikap dan kesatuan pandangan bagi masa depan bersama. Namun tentu saja penerimaan kedua paham masih menjadi diskursus panjang dan berliku, bahkan diantara pemeluk agama sendiri. Bagai simalakama; menerima tawaran sekularisme dan pluralisme dapat menjebak keber-agamaan kedalam jurang nihilism, sementara berpegang teguh pada keyakinan rigid hanya akan menjerumuskan kedalam lubang hitam absolutisme, keduanya merupakan kutub yang sama berbahaya. Tantangan globalisasi juga akan merubah ?wajah? agama-modern yang sangat jauh berbeda dengan agama-tradisional sebelumnya; dimana agama tidak lagi ?berwibawa‘, solid dalam satu kesatuan (umat), melainkan terfragmentasi kedalam individu-individu yang beragam. Ini tentu bukan pertanda agama akan terpinggirkan di ranah privat-individual, melainkan justru tampil mengemuka di ranah publik, melalui figur pribadi-pribadi yang tidak kalah saleh-nya dengan otoritas ulama-pendeta formal. Religiusitas-modern masa depan ditandai dengan tampilnya pribadi-pribadi layaknya ?mullah?, imam, yang sibuk mencerdaskan keber- agamaan dirinya di ruang publik. Dan akhirnya, ruang publik (public sphere) sendiri mengalami perubahan signifikan, yang bahkan pergi jauh meninggalkan idealisme sang penggagasnya, Habermas. Dimana tak mungkin lagi ada ruang yang mengandaikan kesepahaman bersama, sebab ruang yang tersisa hanyalah bagi individu-individu yang sangat beragam, yang sangat toleran akan perbedaan, bahkan tidak sedikit yang
?mengecam‘ kesepahaman.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2021-01-16 (2)
- 2019-11-10 (1)