KAJIAN PENGGUNAAN BATU HAMPANGEN, BATU TANGKILING DAN BATU AWANG BANGKAL SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN PADA HOT ROLLED SHEET-BASE (HRS-BASE)

Authors

  • Robby Universitas Palangka Raya
  • Desriantomy Universitas Palangka Raya
  • Arief Tesalonika Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.52868/jt.v1i1.1370

Keywords:

Lataston lapis pondasi, tes marshall, kadar aspal optimum

Abstract

Kebutuhan akan material yang besar seiring dengan banyaknya pembangunan jalan di Provinsi Kalimantan Tengah khususnya di Kota Palangka Raya dan sekitarnya, diharapkan adanya banyak sumber material alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan campuran pembentuk Lataston Lapis Pondasi (HRS-BASE). Material hendaknya memenuhi syarat-syarat standar mutu yang ditetapkan oleh Bina Marga dengan pertimbangan dari segi ekonomis, ketersedian sumber daya alam dan kelancaran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Penggunaan agregat yang berasal dari Desa Hampangen, Desa Tangkiling (Kalimantan Tengah) dan dari Desa Awang Bangkal (Kalimantan Selatan) ini dapat menghasilkan campuran yang optimum dan memenuhi spesifikasi standar sebagai agregat untuk campuran perkerasan Lataston Lapis Pondasi (HRS-BASE). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan sifat-sifat fisik agregat batu alam dari Desa Awang Bangkal Provinsi Kalimantan Selatan dapat digunakan sebagai agregat pada campuran Lataston (HRS-BASE). Untuk mengetahui pengaruh batu alam dari Desa Hampangen, Desa Awang Bangkal, dan Desa Tangkiling tersebut, maka dibuat 3 (tiga) komposisi campuran dengan masing-masing 5 (lima) variasi kadar aspal. Komposisi I (Batu Desa Hampangen) dengan Agregat Kasar 41%, Abu Batu 27%, dan Pasir 32%, Komposisi II (Batu Desa Awang Bangkal) dengan Agregat Kasar 41%, Abu Batu 27%, Pasir 32% dan Komposisi III (Batu Desa Tangkiling) dengan Agregat Kasar 41%, Abu Batu 27%, Pasir 32%. Berdasarkan hasil tes Marshall untuk Komposisi I diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 7,20%, Komposisi II diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,60% dan Komposisi III diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,95%.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-10-30