ANALISIS INTERAKSI TATA GUNA LAHAN TERHADAP KETERSEDIAAN PARKIR DAN SKENARIO PENGOPERASIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) (STUDI KASUS PASAR BESAR KOTA PALANGKA RAYA)
DOI:
https://doi.org/10.52868/jt.v1i1.1371Keywords:
BRT, Parkir, Skenario, Tingkat Pelayanan JalanAbstract
Transportasi dan tata guna lahan memiliki hubungan yang tak terelakkan karena segala sesuatu yang terjadi pada tata guna lahan memiliki implikasi terhadap transportasi dan setiap tindakan transportasi mempengaruhi tata guna lahan. Pasar Besar Kota Palangka Raya merupakan pasar tradisional yang kompleks, karena Pasar Besar terdiri atas pasar ikan, pasar sayur, pasar buah-buahan, pasar barang elektronik, pasar perhiasan, pasar bahan bangunan, dan toko-toko pakaian. Studi ini akan membahas tentang interaksi tata guna lahan yaitu Pasar Besar Kota Palangka Raya terhadap ketersediaan lahan parkir dan skenario pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT), pengaruh tarikan yang ditimbulkan dari aktivitas Pasar Besar Kota Palangka Raya terhadap tingkat pelayanan jalan serta apakah memadai lahan parkir yang tersedia untuk menampung kebutuhan yang ada. Prosedur penelitian yang dilakukan dengan melakukan survai di lapangan pada titik-titik pengamatan yang sudah dipilih, untuk mendapatkan data primer dan data sekunder didapat dari hasil literatur dan pada Dinas terkait, yang kemudian diolah dengan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data lalu lintas diperoleh dari survai jumlah tarikan di lapangan yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Data tarikan yang didapat kemudian akan dikaitkan dengan lahan parkir yang tersedia, serta dilakukan skrenario perpindahan 25% dan 50% kendaraan pribadi ke kendaraan umum.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tarikan yang terjadi yaitu pada Jl.Ahmad Yani sebesar 366,425 smp/jam, Jl. Seram sebesar 193,15 smp/jam, Jl. Halmahera sebesar 462,625 smp/jam, Jl. Darmosugondo sebesar 587,725 smp/jam.Tingkat pelayanan jalan tanpa parkir on street yang masih dalam kategori baik yaitu A pada Jl. Seram dan katogeri B pada Jl. Ahmad Yani, Jl. Halmahera dan Jl. Darmosugondo. Tingkat pelayanan jalan dengan parkir on street dengan katogeri A pada Jl. Seram, kategori B pada Jl. Ahmad Yani dan Jl. Halmahera, dan kategori C pada Jl. Darmosugondo. Lahan parkir yang tersedia tidak mampu menampung kebutuhan tarikan pada Pasar Besar. Sehingga dilakukan skenario perpindahan 25% dan 50% dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yaitu Bus Rapid Transit (BRT), dengan adanya skenario tersebutmaka tingkat pelayanan jalan semua dalam kategori A, dan lahan parkir yang tersedia mampu menampung kebutuhan tarikan Pasar Besar Kota Palangka Raya.