IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR BERDASARKAN ADANYA CRACKS PADA LERENG SUNGAI KAHAYAN DI DAERAH FLAMBOYAN BAWAH
DOI:
https://doi.org/10.52868/jt.v7i2.14109Keywords:
Tebing Sungai, Retakan, Bidang Gelincir, GeolistrikAbstract
Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan kota yang pernah dilanda peristiwa longsor khususnya pada tebing Sungai Kahayan di daerah Flamboyan Bawah. Berdasarkan peristiwa tersebut perlu untuk mengidentifikasi potensi bidang gelincir di sekitar lokasi terjadinya longsor. Proses identifikasi bidang gelincir pada lokasi longsor menggunakan metode geolistrik. Penggunaan metode geolistrik melalui survei lapangan yang terdiri dari tomography resistivity (resistivitas) dan induced polarization (IP) bertujuan untuk memodelkan 2D lapisan bawah permukaan tanah pada lokasi longsor sehingga diketahui lapisan batuan dan jenis batuan yang berpotensi menjadi bidang gelincir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bidang gelincir berdasarkan adanya cracks pada lereng Sungai Kahayan dengan menggunakan metode geolistrik. Hasil pengujian geolistrik sebanyak 2 lintasan (line) pada lokasi longsor menujukkan adanya potensi bidang gelincir yang terbentuk berdasarkan posisi cracks yang terdapat di dalam lereng. Hasil analsisis menunjukkan pada lapisan lintasan (line) 1 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (3275,32 – 34839,15) Ωm dan lapisan lintasan (line) 2 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu pasir dan lanau yang memiliki resistivitas (26,58 – 83,23) Ωm serta batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (121,78 – 1194,38) Ωm.