ANALISIS DAMPAK PENYEMPITAN JALAN (BOTTLENECK) TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI RUAS JALAN RAJAWALI MENGGUNAKAN MODEL GREENBERG
DOI:
https://doi.org/10.52868/jt.v3i2.2636Keywords:
Greenberg, Penyempitan Jalan, PKJI 2014, Kecepatan, Kepadatan, VolumeAbstract
Di Kota Palangka Raya, terdapat beberapa ruas jalan yang mengalami penyempitan jalan (Bottleneck). Penyempitan jalan adalah suatu bagian jalan dengan kondisi kapasitas lalu lintas sesudahnya (Down Stream) lebih kecil dari bagian masuk (Up Stream). Penyempitan yang terjadi pada suatu ruas jalan dapat menganggu aktivitas kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen lalu lintas yang baik pada kondisi penyempitan jalan. Dalam penelitian ini analisis kinerja lalu lintas didasarkan pada Pendoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014 (PKJI 2014) dengan parameter yang dianalisis yaitu volume, kecepatan, dan kepadatan pemodelan yang digunakan adalah model Greenberg. Hasil analisis pada ruas Jalan Rajawali, bagian jalan dengan kondisi normal Volume (Q) = 624.60 skr/jam, Kecepatan (VT) = 45 km/jam, Kepadatan (D) = 13.88 skr/jam, dan Kapasitas (C) = A. Bagian jalan dengan kondisi menyempit Volume (Q) = 732.40 skr/jam, Kecepatan (VT) = 38 km/jam, Kepadatan (D) = 19.27 skr/jam, dan Kapasitas (C) = B. Model yang digunakan pada Ruas Jalan Rajawali adalah model Greenberg.