OPTIMALISASI PENAMPANG BENTANG LEBAR PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT PENGEMBANGAN IPTEK DAN INOVASI GAMBUT UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
DOI:
https://doi.org/10.52868/jt.v3i2.2638Keywords:
Beton bertulang,, bentang lebar, optimasi balokAbstract
Pembangunan Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya Tahun 2020 memliki 7 lantai dengan luas lantai ? 7.371 m2. Fungsi utama gedung PPIIG adalah sebagai pusat penelitian, pengujian, seminar/presentasi, perkuliahan, dengan titik berat sebagai pusat penelitian dan pengujian yang berkaitan dengan gambut. Konstruksi yang digunakan adalah beton bertulang dengan mutu beton K250. Modul grid bangunan adalah 5x8 m dan 10x8 m sehingga ada jarak antar kolom selebar 10 m. Dalam penelitian optimasi penampang bentang lebar L=10 m ini digunakan metoda eksploratif dan pendekatan optimasi melalui analisa struktur. Analisa struktur dilakukan terhadap 3 (tiga) model matematis, yaitu MM1 (eksisting), MM2 (alternatif 1) dan MM3 (alternatif 2). Perhitungan pembebanan meliputi beban mati, beban hidup dan beban gempa dinamis (Respon Spketrum) dimana analisa struktur model matematis menggunakan aplikasi SAP2000 dan detail penulangan menggunakan Tekla Structure. Dari hasil proses analisa dan optimasi penampang bahwa model MM2 memberikan hasil optimal dimana volume/berat lebih ringan 18,75% dari MM1 dan volume penulangan besi lebih ringan 27,45% dari MM1. Kapasitas penampang MM2 yaitu kapasitas momen negatif Mkap=418,27 kN.m > Mu= 403.3007 kN.m dan kapasitas geser Vkap= 318,59 kN > Vkap=311,18 kN (MM1). Penampang model MM2 adalah penampang yang optimal untuk bentang lebar L=10 m.