ANALISIS AIR LARIAN DI WILAYAH JALAN TEMANGGUNG TILUNG KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.52868/jt.v4i1.2652Keywords:
Air Larian, Curah Hujan, Muka Air Tanah, GenanganAbstract
Jalan Temanggung Tilung merupakan salah satu jalan yang sering mengalami genangan. Perkembangan penduduk di kota Palangka Raya mengakibatkan meningkatnya kepadatan permukiman dan penggunaan lahan, sehingga berkurangnya daerah resapan air yang menjadi salah satu faktor terjadinya genangan. Faktor lainnya yang menyebabkan genangan adalah air larian atau air limpasan (surface run off) akibat curah hujan dan intensitas hujan yang melebihi laju infiltrasi air ke dalam tanah. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran air larian untuk melihat hubungan curah hujan, air larian dan muka air tanah. Lokasi penelitian berada di Jalan Menteng IX dengan membuat plot berukuran 2 x 10 m yang dilengkapi dengan pembatas plot dan bak penampung. Pengukuran curah hujan menggunakan alat penakar curah hujan (rain bucket) yang dilengkapi bak penampung curah hujan. Muka air tanah diukur pada sumur pantau menggunakan alat sensor air tanah. Pengukuran kemiringan lahan menggunakan metode beda tinggi. Air larian rata-rata selama 20 hari kejadian adalah sebesar 0,0292 mm. Curah hujan memiliki hubungan yang signifikan terhadap air larian, semakin besar curah hujan yang terjadi, maka semakin besar air larian, ditunjukkan dengan nilai R2 sebesar 0,92. Hubungan antara air larian dengan muka air tanah adalah semakin kecil muka air tanah, maka semakin besar air larian yang terjadi, ditunjukkan dengan nilai R2 sebesar 0,85.