DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT DI STABILISASI DENGAN CAMPURAN GARAM, GYPSUM, DAN SERBUK BATA MERAH
DOI:
https://doi.org/10.52868/jt.v5i1.4534Keywords:
garam, gypsum, serbuk bata merah, stabilisasi tanah, tanah gambutAbstract
Berdasarkan pengamatan tanah sekitar Jalan Komando 2 Palangka Raya didominasi tanah gambut sehingga menjadi bergelombang dan rusak. Untuk meminimalisasi kerusakan dan meningkatkan daya dukung tanah dilakukan stabilisasi tanah. Tujuan penelitian untuk menstabilisasi tanah asli menggunakan bahan garam, gypsum, dan serbuk bata merah. Dari hasil uji laboratorium ditemukan bahwa pada sistem klasifikasi ASTM D-4427 (1992), tanah gambut yang mempunyai nilai kadar air 287,16% termasuk dalam kategori slightly absorbent, berarti tanah gambut dengan kemampuan menyimpan dan menyerap air kurang dari 300% sedangkan, berdasarkan nilai kadar serat 67,20% termasuk ke dalam kategori fibric karena memiliki nilai kadar serat >67%. Kadar serat dengan nilai 67,20% termasuk kategori tanah gambut berserat (fibrous peat). Nilai DDT tanah asli sebesar 3,30 setelah Pencampuran terdapat kenaikan DDT tertinggi pada Pemeraman 3 hari dengan penambahan 2% garam, 15% gypsum, 15% serbuk bata merah yaitu 4,47 meningkat sebesar 35,46% dan terdapat kenaikan DDT tertinggi pada pemeraman 7 hari dengan penambahan 2% garam, 15% gypsum, 15% serbuk bata merah yaitu 4,67 dengan kenaikan 41,52%.