KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN HRS-WC DENGAN PENAMBAHAN ARANG KAYU TUMBUK SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER)

Authors

  • Heny Putri Laras
  • Murniati
  • Desriantomy

DOI:

https://doi.org/10.52868/jt.v6i1.7659

Keywords:

HRS-WC, Filler, Arang Kayu Tumbuk

Abstract

Perkerasan jalan merupakan campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Salah satu jenis campuran perkerasan lentur yaitu Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) atau lebih sering dikenal dengan sebutan Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus dan filler. Pada pelaksanaannya di lapangan, pelaksana sering dihadapkan bahwa filler pada batu pecah dan abu batu masih menghasilkan jumlah yang kurang dari spesifikasi yang digunakan. Oleh karena itu, pemanfaatan material limbah arang kayu tumbuk sebagai bahan tambah filler pada campuran perkerasan jalan dapat menjadi solusi alternatif dalam mengurangi penggunaan semen atau abu batu yang tergolong cukup mahal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh KAO sebesar 7,10% dengan filler 4,35% dari berat total campuran pada pengujian pertama.Selanjutnya pada pengujian kedua digunakan penambahan variasi kadar filler arang kayu tumbuk 6%, 8% dan 10% dari berat total agregat. Kadar penambahan arang kayu tumbuk maksimum yang memenuhi persyaratan spesifikasi yaitu pada kadar 8%.  Dari hasil pembacaan pada alat Test Marshall diperoleh nilai stabilitas mengalami kenaikan >600 kg/mm, nilai flow naik menjadi 0,03 mm, rongga dalam campuran (VIM) turun sebesar 1,47%, rongga antar agregat (VMA) turun 0,92%, rongga terisi aspal (VFB) naik sebesar 6,1% dan hasil bagi Marshall naik sebesar 12,31 kg/mm.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-13