Struktur Vegetasi Hutan Mangrove di Teluk Sampit Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah

Vegetation Structure of Mangrove Forest in Teluk Sampit, East Kotawaringin, Central Kalimantan

Authors

  • Akhmadi Akhmadi Biology Education Program, University of Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.37304/bed.v3i1.5005

Keywords:

Struktur Vegatasi, Hutan Mangrove, Teluk Sampit

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami struktur vegetasi pada hutan mangrove di wilayah Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Teknik sampling menerapkan Nested Sampling yang merupakan kombinasi dari sistem transek dan plot. Area penelitian dibagi menjadi 11 transek yang masing-masing panjangnya 440 meter, sedangkan jarak antar transek adalah 600 meter. Pada setiap transek dibuat 7 plot sampel dengan pola zig-zag, dan jarak antar setiap plot adalah 50 meter. Analisis data menggunakan analisis struktur vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 jenis tumbuhan mangrove di kawasan hutan mangrove Teluk Sampit, yang dapat diklasifikasikan ke dalam 9 marga, 8 suku, 7 bangsa, 2 kelas, dan 1 divisi. Indeks Keragaman Jenis termasuk dalam kategori rendah, karena semua jenis memiliki nilai kurang dari 1. Struktur vegetasi menunjukkan adanya dominasi oleh 4 jenis tumbuhan mangrove dari kelompok mangrove sejati, yaitu Rhizophora mucronata Lam., Bruguiera sexangula (Lour.) Poir., Avicennia alba Blume., and Sonneratia caseolaris (L.) Engl., yang meliputi tahap-tahap pertumbuhan tingkat semai (seedling), pancang (sapling), tiang (pole), dan pohon (tree).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, C. dan Gunawan, H. 2007. Peranan ekologis dan sosial ekonomis hutan mangrove dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Prosiding, Ekspose Hasil-hasil Penelitian, Universitas Andalas, Padang. (hal: 23-34).

Arief, A. 2003. Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya. Cetakan ke-1. Kanisius, Yogyakarta.

Bengen, D. G. 2004. Ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya. Sinopsis. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor.

Gunarto. 2004. Konservasi mangrove sebagai pendukung sumber hayati perikanan pantai. Libang Pertanian, Vol. 23, No. 1: 15-21.

Hamidy, R., Sastrodihardjo, S., Adianto, dan Taufikurahman. 2002. Struktur komunitas dan produksi serasah mengrove di Dumai, Riau. Biologi, Vol. 2, No. 13 : 755-768.

Harahap, N. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Cetakan ke-2. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hardjosuwarno, S. 1990. Dasar-dasar Ekologi Tumbuhan. Diktat. Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta.

Indawan, E. dan Ahmadi, K. 2008. Kajian komunitas mangrove akibat perubahan fungsi lahan dan pencemaran minyak di Desa Tambak Lekok Kabupaten Pasuruan. Bionatura, Vol. 10. No.3: 209-219.

Irawan, B. 2005. Kondisi vegetasi mangrove di wilayah pesisir Kota Banda Aceh dan Aceh Besar Provinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD) pasca tsunami. Biotika, Vol. 4, No.1: 50-54.

Jupri, Ahmad. 2006. Inventarisasi spesies mangrove di Teluk Kertasari, Sumbawa Barat. Biotika, Vol.5, No.1: 1-5.

Kathiresan, K. and Qasim, S.Z. 2005, Biodiversity of Mangrove Ecosystems. Hindustan Pub. Corp., New Delhi.

Katili, A.S. 2009. Struktur komunitas dan pola zonasi mangrove serta hubungan sebagai sumber daya hayati pesisir di wilayah Kwandang Provinsi Gorontalo. Tesis M.Si., Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.

Kitamura, S., Anwar, C., Chaniago, A., dan Baba, S. 2003. Buku Panduan Mangrove di Indonesia. Bali : Jaya Abadi (119 hal.)

Lawrence, G.H.M. 1964. Taxonomy of Vascular Plants. 1st ed. Macmillan Comp., New York.

Leksono, A.S. 2007. Ekologi : Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Edisi ke-1. Bayumedia, Malang.

Mandal, R.N. and Naskar, K.R. 2008. Diversity and classification of Indian mangrove. Tropical Ecology, Vol. 49. No. 2: 131-146.

McNaughton, S.J. dan Wolf, L.L. 1990. Ekologi Umum, Edisi ke-2. Terjemahan dari : General Ecology. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Muller-Dombois, D. and H. Ellenberg, 1974. Aims and Method of Vegetation Ecology. 1st ed. John Wiley and Sons, New York.

Pramudji. 2001. Dinamika areal hutan mangrove di kawasan pesisir Teluk Kotania, Seram Barat. Oseana, Vol. XXVI, No.3: 9-16.

Rachman, A., Erfandi, D., dan Ali, M.N. 2008. Dampak tsunami terhadap sifat-sifat tanah pertanian di NAD dan strategi rehabilitasinya. Tanah dan Iklim, No. 28: 27-38.

Schulze, E.D., Beck, E., and Muller-Hohenstein, K. 2005. Plant Ecologi. 2nd ed. Springer Berlin-Heiderberg, Germany.

Stanley, O.D. and Lewis, R.R. 2009. Strategies for mangrove rehabilitation in an eroded Coastline of Selangor, Peninsular Malaysia. Coastal Develovment, Vol. 12, No. 3: 144-156.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Cetakan ke-10. Alfabeta, Bandung.

Talib, A. 2009. Analisis komunitas mangrove sebagai pendukung sumber hayati peikanan pantai di Pulau Ternate dan Pulau Moti, Maluku Utara. Tesis M.Si., Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.

Tarigan, M.S. 2008. Sebaran dan luas hutan mangrove di wilayah pesisir Teluk Pising Utara Pulau Kabaena, Provinsi Sulawesi Tenggara. Makara, Vol. 12, No. 2: 108-112.

Tomlinson, P.B. 1986. The Botany of Mangroves. Cambridge University Press., England.

Walters, Bradley B. 2008. Mangrove forest and human security. Perspectives in Agriculture, Veterinary Science, Nutrition and Natural Resources, Vol. 3, No. 064: 1-9.

Downloads

Published

2022-06-01

How to Cite

Akhmadi, A. (2022). Struktur Vegetasi Hutan Mangrove di Teluk Sampit Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah: Vegetation Structure of Mangrove Forest in Teluk Sampit, East Kotawaringin, Central Kalimantan. BiosciED: Journal of Biological Science and Education, 3(1), 19–31. https://doi.org/10.37304/bed.v3i1.5005

Issue

Section

Biological Sciences