Etnobotani dan Pengelolaan Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) oleh Suku Dayak Ngaju di Desa Rangan Surai, Kabupaten Katingan

Authors

  • Sri Wahyunia Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Siti Sunariyati Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Widya Krestina Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36873/borneo.v3i1.16682

Abstract

Keanekaragaman jenis tumbuhan di wilayah Kalimantan Tengah merupakan sumber daya alam hayati yang perlu dipertahankan salah satu diantaranya adalah tumbuhan sarang semut (Myrmecodia sp.) karena tumbuhan tersebut memiliki potensi sebagai obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan dan pengelolaan tumbuhan sarang semut di Desa Rangan Surai, Kecamatan Marikit, Kabupaten Katingan. Metode penelitian dengan menggunakan metode campuran (Embedded mixed method) yang bersifat deskriptif eksploratif, pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik snowball sampling dengan cara wawancara. Penelitian ini dilakukan terhadap partisipan Suku Dayak Ngaju sebanyak 25 informan yang berasal dari Desa Rangan Surai Kabupaten Katingan. Hasil data yang diambil meliputi pemanfaatan dan pengelolaan tumbuhan sarang semut di Desa Rangan Surai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan sarang semut masih dimanfaatkan oleh Suku Dayak Ngaju di Desa Rangan   Surai sebagai obat tradisional. Tumbuhan sarang semut dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit seperti asam lambung 32%, rematik 24%, pemulihan setelah melahirkan 16%, tumor 16%, maag 12%, asma 12%, asam urat 8%, TBC 8%, penyakit gula 8%, dan penyakit kuning 8%. Hasil analisis Informan Agreement Ratio (IAR) sebesar 0,74 atau 74% informan yang diwawancarai menyatakan setuju bahwa tumbuhan sarang semut memiliki manfaat dalam kehidupan sebagai tumbuhan obat. Pengelolaan secara ex-situ tumbuhan sarang semut yang telah diambil dari habitat asalnya dilakukan penanaman kembali anakan tumbuhan sarang semut dengan menempelkannya di pohon yang berada di sekitar rumah penduduk. Sedangkan pengelolaan secara in-situ tumbuhan sarang semut dilakukan dengan dibiarkan tumbuh alami di habitatnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

R. Rusmin, “Formulasi Dan Uji Aktivitas Anti Jamur Obat Kumur Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia platyrae) TERHADAP JAMUR Candida Albicans,” J. Kesehat. Yamasi Makassar, vol. 7, no. 2, hlm. 102–111, Agu 2023, doi: 10.59060/jurkes.v7i2.295.

A. A. Sari dan Y. Hariyati, “Pemanfaatan Etnobotani Masyarakat Tengger Untuk Obat Herbal dan Upacara Adat,” AGRIEKONOMIKA, vol. 9, no. 2, hlm. 215–230, Des 2020, doi: 10.21107/agriekonomika.v9i2.8033.

I. Sahil dan J. Juniartin, “Etnobotani: Pengetahuan Masyarakat Desa Tabangame dalam Pemanfaatan Tumbuhan Obat,” Al-Nafis J. Biol. Dan Pendidik. Biol., vol. 3, no. 1, hlm. 57, Jun 2023, doi: 10.46339/al-nafis.v3i1.1014.

B. Ege, H. Julung, M. I. Supiandi, S. Mahanal, dan S. Zubaidah, “Utilization zingiberaceae as traditional medicinal plants in the dayak jangkang tribe community, sanggau regency,” JPBIO J. Pendidik. Biol., vol. 7, no. 2, hlm. 290–299, Nov 2022, doi: 10.31932/jpbio.v7i2.1939.

R. K. Anwar, U. L. Siti Khadijah, dan D. F. Sjoraida, “Information Behavior of Fracture Therapist in Citapen Village, West Bandung Regency, Indonesia,” Mimb. J. Sos. Dan Pembang., vol. 35, no. 2, hlm. 286–294, Des 2019, doi: 10.29313/mimbar.v35i2.4570.

S.- Sunariyati, S. Suatma, dan Y. Miranda, “Efforts To Improve Scientific Attitude And Preservation Of Local Culture Through Ethnobiology-Based Biological Practicum,” EDUSAINS, vol. 11, no. 2, hlm. 255–263, Des 2019, doi: 10.15408/es.v11i2.13622.

I. Brondz, “Analytical Methods in Quality Control of Scientific Publications,” Am. J. Anal. Chem., vol. 03, no. 06, hlm. 443–447, 2012, doi: 10.4236/ajac.2012.36058.

F. M. Fahmy El-Sabaa, A. A. Mohamed, dan S. K. Zakria, “The Qualitative and Quantitative Methods of Kovalevskys Case,” J. Appl. Math. Phys., vol. 05, no. 09, hlm. 1837–1854, 2017, doi: 10.4236/jamp.2017.59155.

N. Imaniar dkk., “Sarang semut (Myrmecodia pendans) sebagai bahan baku teh herbal antikanker,” J. Farmamedika Pharmamedica J., vol. 7, no. 2, hlm. 143–149, Des 2022, doi: 10.47219/ath.v7i2.179.

M. Pattiwael, L. Wattimena, dan Y. Klagilit, “Pemanfaatan Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat,” Median J. Ilmu Ilmu Eksakta, vol. 13, no. 3, hlm. 131–137, Jan 2022, doi: 10.33506/md.v13i3.1603.

M. H. Bashari dkk., “Inhibition Capacity of the n-Hexane Fraction of Myrmecodia pendens as a Potential Anti-Cancer in Breast and Cervical Cancer: In Vitro Study,” Indones. J. Cancer Chemoprevention, vol. 11, no. 3, hlm. 115, Nov 2020, doi: 10.14499/indonesianjcanchemoprev11iss3pp115-123.

F. Lestari dan I. Susanti, “Eksplorasi Proses Pengolahan Tumbuhan Obat Imunomodulator Suku Anak Dalam Bendar Bengkulu,” BIOEDUKASI J. Pendidik. Biol., vol. 10, no. 2, hlm. 179, Nov 2019, doi: 10.24127/bioedukasi.v10i2.2495.

Rosmini dkk., “Bimbingan Teknik Budidaya Tumbuhan Obat Untuk Penyediaan Simplisia Obat Herbal Bagi Masyarakat,” Din. J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 5, no. 2, hlm. 294–299, Nov 2020, doi: 10.31849/dinamisia.v5i2.4641.

W. Rumaolat, “Uji Analisis Kandungan Bioaktif Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Sebagai Antioksidan Secara Spektrofotometer UV-vis,” 6 Februari 2023. doi: 10.31219/osf.io/q4wt8.

A. Soeksmanto, M. A. Subroto, H. Wijaya, dan P. Simanjunta, “Anticancer Activity Test for Extracts of Sarang Semut Plant (Myrmecodya pendens) to HeLa and MCM-B2 Cells,” Pak. J. Biol. Sci., vol. 13, no. 3, hlm. 148–151, Jan 2010, doi: 10.3923/pjbs.2010.148.151.

A. M. Engida, S. Faika, B. T. Nguyen-Thi, dan Y.-H. Ju, “Analysis of major antioxidants from extracts of Myrmecodia pendans by UV/visible spectrophotometer, liquid chromatography/tandem mass spectrometry, and high-performance liquid chromatography/UV techniques,” J. Food Drug Anal., vol. 23, no. 2, hlm. 303–309, Jun 2015, doi: 10.1016/j.jfda.2014.07.005.

W. Arini, V. Rhoma Saputra, dan H. Ramadani, “Pemanfaatan Tumbuhan Lokal secara Tradisional dalam Peningkatan Ketahanan Pangan oleh Suku Dayak Iban di Desa Mensiau, Kalimantan Barat,” Biotropika J. Trop. Biol., vol. 9, no. 1, hlm. 38–45, Apr 2021, doi: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.01.05.

Downloads

Published

2024-11-01

How to Cite

Wahyunia, S. ., Sunariyati, S., & Krestina, W. (2024). Etnobotani dan Pengelolaan Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) oleh Suku Dayak Ngaju di Desa Rangan Surai, Kabupaten Katingan. Journal of Biotropical Research and Nature Technology, 3(1), 31–39. https://doi.org/10.36873/borneo.v3i1.16682

Issue

Section

Articles