Dinamika Perkembangan Musik Tongling di Dusun Wonomulyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (1985- 2025)

Penulis

  • Galib Satrio Wicaksana Institut Seni Indonesia, Surakarta
  • Mutiara Dewi Fatimah Institut Seni Indonesia, Surakarta
  • Sigit Purwanto Institut Seni Indonesia, Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.37304/enggang.v5i2.22190

Kata Kunci:

Local Culture, Social Dynamics, Tongling Music

Abstrak

This research discusses the dynamics of the development of Tongling music as a local cultural heritage in Wonomulyo Hamlet, Magetan Regency, especially those that occurred in the 1985-2025 era. The word “Tongling” is an acronym for the words ‘kentongan’ and “suling” where the two instruments are the musical instruments that characterize the Tongling ensemble. A qualitative approach with an analytic descriptive method was used to dig deeply into the dynamic process that occurred. Data collection was carried out by interviewing selected resource persons, observation, and literature and webtography studies. Social identity theory and social dynamics theory were used as a premise to analyze the shifting functions and roles of Tongling music. The results show that Tongling music has undergone a significant development process in the three periods of leadership of the Nichiren Shoshu Buddhist Pandita characterized by instrument innovation, the involvement of the younger generation, and the direction of opening Tongling music to all levels of society who are interested without considering religious beliefs. These changes have not only expanded the reach of Tongling music but also strengthened the cultural identity of the Wonomulyo community in Magetan.

Referensi

Ardipal. (2015). Peran partisipan sebagai bagian infrastruktur seni di Sumatera Barat: Perkembangan seni musik talempong kreasi. Jurnal Seni dan Budaya, 16(1), 15–24.

Darno, D., Sutriyanto, S., & Setiawan, S. (2022). Tongling music innovation with Pringgowulung Wonomulyo Art Studio, Genilangit, Poncol, Magetan Regency. Jurnal Pakarena, 7(1), 70–82. https://doi.org/10.26858/p.v7i1.32707

Destiana, E., Andhiarini, R. M., & Salim, A. (2021). Tongling performing arts as the identity of the Wonomulyo village—Genilangit. Procedia of Social and Behavioral Sciences, 2020(c), 136–140.

Habibullah, R., Purwanto, S., & Sofyan, N. P. (2023). Pendidikan karakter melalui pembelajaran musik lokal tradisional Gondang Oguong pada anak anak oleh Salman Azis. SORAI: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik, 16(1), 66–74.

Hanif, M. (2017). Kesenian ledug Kabupaten Magetan (studi nilai simbolik dan sumber ketahanan budaya). Jurnal Kebudayaan Magetan, 2, 79–90.

Hariyanto. (2019). Fungsi musik tongling dalam ritus Galungan di Wonomulyo Magetan [Skripsi, Institut Seni Indonesia Surakarta].

Moleong, L. J. (2008). Metodologi penelitian kualitatif (Revisi). PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, D. Y., & Salam, S. (2025). Transliterasi musikal tepak kendang terhadap sikap gerak pesilat dalam kesenian kendang penca. Jurnal Musik Tradisional Nusantara, 16(2), 126–142.

Putra, Z. A. W. (2024). Eksistensi krumpyung serambu: Studi etnografi musik tradisional di era digitalisasi. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 5, 464–475.

Shenita, A., Oktavia, W., Rahman, N. A., Irmareta, I. L., Subrata, H., Rahmawati, I., & Choirunnisa, N. L. (2022). Pembelajaran seni musik botol kaca berbasis proyek dengan pendekatan STEAM untuk meningkatkan kreativitas siswa. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 2(1), 155–167. https://doi.org/10.37304/enggang.v2i1.12137

Soekanto, S. (2004). Sosiologi: Suatu pengantar. Raja Grafindo Persada.

Sakirman. (2018). Integrasi hukum Islam dan adat Jawa atas harta waris bagi anak angkat. [Jenis publikasi—artikel jurnal atau naskah penelitian].

Setiawan, S. (2018). Kendangan pinatut dalam sajian klenengan. Jurnal Musik Tradisional, 16(37), 77–86.

Susanto, E. Y., Hanif, M., & Madiun, U. P. (2021). Tradisi gumbregan maheso (studi nilai budaya dan potensinya sebagai sumber pembelajaran IPS untuk SMP/MTs). Jurnal Pendidikan Nilai Budaya Lokal, 2(7), 1177–1185.

Tjahjodiningrat, H., & Supiarza, H. (2023). Perkembangan seni tarling dalam bingkai media sebagai strategi pelestarian budaya lokal. Jurnal Seni Budaya Lokal, 10(1), 45–63.

Tajfel, H., & Turner, J. C. (2004). An integrative theory of intergroup conflict. In M. J. Hatch & M. Schultz (Eds.), Organizational identity (pp. 59–60). Oxford University Press.

Diterbitkan

2025-07-03

Cara Mengutip

Galib Satrio Wicaksana, Mutiara Dewi Fatimah, & Sigit Purwanto. (2025). Dinamika Perkembangan Musik Tongling di Dusun Wonomulyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (1985- 2025). ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 5(2), 512–533. https://doi.org/10.37304/enggang.v5i2.22190

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.