Pengembangan Tanaman Sayuran Organik di Pondok Pesantren Darul Amin Kota Palangka Raya
DOI:
https://doi.org/10.52850/jpmupr.v7i1.1730Keywords:
Pertanian Organik, Pondok PesantrenAbstract
Pondok Pesantren di Kota Palangka Raya semakin hari semakin banyak peminatnya, karena pendidikan di pondok pesantren tidak kalah kualitasnya dibandingkan pendidikan di luar pondok, salah satunya adalah Pondok Pesantren Darul Amin. Kemandirian pondok pesantren dapat ditingkatkan dengan menambah keterampilan santri melalui kerjasama dengan pemerintah maupun dengan perguruan tinggi melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan keterampilan santri dalam melakukan budidaya sayuran secara organik, pembuatan pupuk organik dan pestisida organik. Metode yang digunakan dalam program ini adalah penyuluhan, pelatihan, pembuatan demplot budidaya sayuran secara organik. Kegiatan diikuti 20 orang santri dan ustadz sebagai kader. Materi penyuluhan dan pelatihan meliputi: Pembuatan Pupuk Organik, Pembuatan Pestisida Organik dan Budidaya Sayuran Secara Organik. Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik adalah gulma air kayambang (Salvinia molesta), gula merah, dedak, serbuk gergaji, pupuk kandang ayam dan EM4. Bahan untuk pembuatan pestisida organik adalah gulma darat babandotan (Ageratum conyzoides), gula merah, EM4. Budidaya sayuran secara organik terdiri dari sayuran tomat, terong, kangkung, bayam dan sawi. Hasil kegiatan ini, santri trampil membuat pupuk organik bokashi kayambang dan pestisida organik secara mandiri. Pupuk organik yang dihasilkan digunakan untuk pupuk dasar budidaya tanaman sayuran dengan dosis 5 ton/ ha, ditambah pupuk kandang ayam 20 ton/ha. Pestisida yang dihasilkan digunakan untuk pemeliharaan tanaman terhadap serangan hama sayuran. Hasil panen bayam, kangkung, tomat dan terong cukup bagus, untuk dikonsumsi di kalangan pesantren itu sendiri