Peran Musik Tradisional Rabab dalam Ritual Dayak Manyangiang Di Kota Palangka Raya

Authors

  • Firma Yati Universitas Palangka Raya
  • Delia Destria Universitas Palangka Raya
  • Charina Tri Olva Universitas Palangka Raya
  • Jena Melianda Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.37304/jt.v6i1.20676

Keywords:

Musik Tradisional, Palangka Raya, Rabab Dayak, Ritual Manyangiang

Abstract

Musik tradisional memiliki peran penting dalam struktur budaya dan spiritual masyarakat Dayak, terutama dalam upacara ritual seperti Manyangiang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran musik tradisional rabab dalam ritual Manyangiang di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan tokoh adat, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rabab tidak hanya berfungsi sebagai alat musik, tetapi juga sebagai medium komunikasi spiritual antara dunia manusia dan roh leluhur. Musik rabab dalam Manyangiang dipercaya mampu memanggil, menenangkan, serta mengantar arwah ke alam baka. Elemen estetika yang membentuk keunikan ritual Manyangiang seperti Setiap unsur dalam ritual Manyangiang memiliki makna simbolis yang mendalam seperti darah hewan seperti babi, kerbau, dan ayam digunakan untuk menetralisir hal-hal negatif dan melambangkan hubungan antar makhluk. Telur, dalam setiap upacara adat, adalah lambang hubungan antar makhluk dan simbol kedamaian serta ketentraman. Selain itu, beras (behas) berfungsi sebagai media komunikasi antara manusia dengan Ranying Hatalla (Tuhan). Penguatan Identitas Budaya melalui Ritual Manyangiang dapat dilakukan seperti, pelestarian bahasa dan sastra lisan, simbolisme dalam alat dan bahan ritual, keterhubungan dengan alam dan roh Leluhur dan pendidikan dan pembelajaran budaya. Dengan irama khas dan syair bernuansa sakral, rabab memperkuat nilai-nilai kultural dan religius dalam masyarakat Dayak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rabab merupakan elemen esensial dalam keberlangsungan dan otentisitas ritual Manyangiang di tengah modernisasi budaya.

References

Sukawati, I. N., & Sutrisno, E. (2017). Peranan musik tradisi dalam pengembangan kemampuan berpikir kreatif dan logis siswa sekolah dasar. Journal on Education, 6(4), 123-135.

Suwardono.2013. Sejarah Indonesia masa hindu-buddha. yogyakarta: ombak

Nunun. 2013. Upacara Tradisional Daerah Kalimantan Tengah Bagian II. Palangka Raya: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Tengah.

Mukhtar. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Miles, Matthew B., & Huberman, A. Michael. (2014). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2011). Analisis data kualitatif: Buku sumber tentang metode-metode baru (T. R. Rohidi, Trans.). Jakarta: Universitas Indonesia Press. (Original work published 1992)

Moleong, L. J. (2012). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revisi). Remaja Rosdakarya.

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures: Selected essays. Basic Books.

Paramarta, D. J. J. (2023). Instrumen musik tradisional. Penerbit

Arianti, S., & Wurdianto, K. (2021). Manyangiang sebagai ritual pengobatan suku Dayak Ngaju. Anterior Jurnal, 20(2), 56-63

Published

2025-06-30

How to Cite

Yati, F., Destria, D., Olva, C. T. ., & Melianda, J. (2025). Peran Musik Tradisional Rabab dalam Ritual Dayak Manyangiang Di Kota Palangka Raya. Jurnal Tambuleng: Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik, 6(1), 74–82. https://doi.org/10.37304/jt.v6i1.20676

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.