HUBUNGAN STRES DENGAN TIMBULNYA KECENDERUNGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.37304/jkupr.v8i1.1496Kata Kunci:
gangguan mental emosional, mahasiswa kedokteran, MSSQ, SRQ-20, stresAbstrak
Mahasiswa fakultas kedokteran rentan terhadap berbagai stresor selama masa belajarnya. Enam domain stresor yang paling berpengaruh adalah akademik, hubungan interpersonal dan intrapersonal, kegiatan belajar mengajar, hubungan sosial, dorongan dan motivasi serta aktivitas kelompok. Pada tingkat optimal, stres bersifat menguntungkan, tetapi stres yang berlebihan menimbulkan respon stres. Tanpa intervensi, respon stres dapat menetap dan menimbulkan gejala gangguan mental emosional (GME). Dampak jangka pendek gejala ini adalah penurunan produktivitas dan kualitas hidup, sedangkan dampak jangka panjangnya adalah gejala menetap hingga mahasiswa lulus dan berpengaruh terhadap penanganan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara stres setiap domain dengan timbulnya kecenderungan GME. Desain penelitian berupa analisis observasional dengan metode cross-sectional pada 80 responden sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pengisian kuisioner Medical Student Stress Questionnaire (MMSQ) untuk menilai tingkat stres dan Self-Reporting Questionnaire (SRQ-20) untuk menilai kecenderungan GME. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan timbulnya kecenderungan GME pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta angkatan 2018 dengan peluang paling besar diakibatkan stresor motivasi dan dorongan yaitu 7,39 kali (p=0,022)
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.